Senin, 16 Maret 2015

alhamdulillah...



Alhamdulillah for this deen, it's not just about reading quran and praying on time. It's about being a good brother, a good sitser, a good partner, and a good human being. It's about throwing the trash out when your parents ask you to, or praying for someone's groceries. This deen isn't about who can memorize the most surah in the quickest time. This deen is about being compassionate and humane.   Alhamdulillah a million times over, i can't help but constantly fall in love with islam. *Safiyya Kara*

Minggu, 15 Maret 2015

Kisah Seteguk Air Minum


Kisah Seteguk Air Minum

Teman-teman semua tahu siapa itu Ikrimah? Ya, Beliau adalah anak dari Abu Jahal, orang yang selalu memusuhi Rasulullah saw ketika berdakwah. Tak jauh beda dengan ayahnya, Ikrimah pun termasuk orang yang paling menentang dakwah Rasulullah saw. Namun tak disangka setelah Pembebasan Makkah, Beliau pun masuk Islam dan menyerahkan seluruh harta bahkan jiwanya untuk Islam. Beliaupun mati syahid. Sungguh.. Hidayah Allah mampu memutarbalikan hati seseorang yg tadinya sangat membenci Islam menjadi berbalik 180 derajat mencintai Islam. Oleh karena itu mari kita doakan orang-orang yang sekrang memusuhi Islam agar mendapat hidayah dari Allah swt. 

Nah teman-teman Pembaca, ini dia sepenggal kisah Mati syahidnya Ikrimah Bin Abu Jahal. Semoga mengInspirasi...

Ketika pembebasan Makkah, Ikrimah bin Abu Jahal termasuk di antara mereka yang dihukum mati. Namun, karena sifat pemaaf Rasulullah saw, Ikrimah yang kala itu sempat melarikan diri, akhirnya diampuni. Rasulullah saw bersabda di hadapan para sahabat, “Ikrimah bin Abu Jahal akan datang ke tengah-tengah kalian semua sebagai mukmin dan muhajir. Janganlah kalian memaki ayahnya. Sebab memaki orang yang sudah meninggal hanya akan menyakiti hati orang yang hidup. Sedangkan orang yang sudah mati tidak akan mendengarkan apa-apa.”


 Tidak berapa lama kemudian, Ikrimah dan istrinya tiba di majlis Rasulullah. Beliau seakan-akan melompat  menyambut Ikrimah saking gembiranya. Di hadapan beliau, Ikrimah mengucapkan syahadat.
 “Demi Allah, engkau tidak mengajak melainkan kepada kebenaran. Tidak satu sen pun dana yang telah saya keluarkan  untuk memberantas agama Allah di masa lalu, melainkan mulai saat ini saya tebus dengan mengorbankan hartaku berlipat ganda demi agama Allah. Tidak ada seorang mukmin yang telah gugur di tanganku, melainkan akan kutebus dengan membunuh kaum musyrikin  berlipat ganda, demi menegakkan agama Allah.” ujar Ikrimah.
 Ikrimah menepati janjinya. Setelah masuk Islam, ia menjadi seorang hamba yang rajin beribadah. Seringkali dia menangis dengan air mata berlinang merenungi ayat-ayat suci al-Qur’an yang dibacanya. Ia pun menggabungkan diri dalam setiap pasukan perang kaum muslimin di barisan paling depan.
 Ketika terjadi perang Yarmuk, Ikrimah maju berperang seperti kesetanan. Melihat tindakan nekad itu, Khalid bin Walid yang menjadi panglima pasukan segera mengejar, “Ikrimah, engkau jangan bodoh! Kembali! Kematianmu adalah kerugian besar bagi kaum muslimin.”
 Namun Ikrimah tidak memperdulikan peringatan tersebut, “Biarkan saja, ya Khalid! Biarkan saya  menebus dosa-dosa yang telah lalu. Saya telah memerangi Rasulullah dalam beberapa medan peperangan. Pantaskah setelah masuk  Islam saya lari dari tentara Romawi ini? Tidak! Sekali-kali tidak!” Kemudian ia berteriak, “Siapakah yang berani mati bersama saya?”
 Beberapa orang segera melompat ke samping Ikrimah.Kemudian menerjang ke depan, menghalau pasukan lawan yang terus maju.  Akhirnya, walau korban berjatuhan mereka berhasil memukul mundur pasukan Romawi dengan kemenangan yang gemilang.
 
           Di akhir pertempuran, di bumi Yarmuk berjejer tiga mujahid muslim terkapar dalam keadaan kritis! Mereka yang menderita luka-luka sangat parah itu adalah Al Harits bin Hisyam, Suhail bin Amr dan Ikrimah bin Abu Jahal.
  IKrimah minta air minum. Ketika Ikrimah sudah diberikan segelas air dan air didekatkan ke mulutnya, ia melihat Suhail.
Suhail pun memanggil-manggil Allah dalam keadaan kehausan. lalu Ikrimah meminta dengan bahasa isyaratnya agar air itu diberikan kepada Suhail  “Berikan dulu kepada Suhail!” ujar  Ikrimah.
 Ketika air didekatkan ke mulut, Suhail melihat Al haris yang menengok kepadanya. “Berikan dulu kepada Al Haris!”ujar Suhail
tetapi ketiga-tiganya tidak keburu,lalu ketiganya wafat dalam keadaan air itu masih utuh.. 

YaRab... semoga kita bisa  menata hati untuk selalu berbagi.
 


"oleh YUSUF"