Kamis, 07 Juni 2012

Membaca Bikin Ketagihannn……!!


Pernah diikutsertakan dalam LOMBA "karya tulis" Yang diadakan Provinsi KEPRI.
OLEH: Ria
     What??? Membaca bikin ketagihan?? Gak salah tuh? Yang namanya membaca itu gak enak,, mata yang tadinya melek malah tiba-tiba ngantuk ketika membuka buku. Apalagi kalau udah buka buku-buku sejarah, jangankan baca, ngelirik aja ogah. Pokoknya yang namanya baca itu benar-benar gak enak deh, selain ngebosenin, bikin nguaanntuk, dan cuma ngabisin waktu aja. Mendingan jalan-jalan, nonton TV, atau buka FB. Suer pasti mata bakalan ngedukung dan gak akan ngantuk,,heheh. Mereka yang baca buku itu cuma sok pinter aja, sok kutu buku, dan yang pasti mereka gak gaul. Pokoknya YANG NAMANYA BACA,, GAK ENAK..!!
     Wah,, kalau semua orang punya persepsi begini, gimana budaya baca bisa berkembang?? kalau belum kenal sama yang namanya membaca, kita-kita emang gak akan pernah tau betapa asyknya aktifitas itu. Bahkan kalau udah bersahabat dengan membaca, alhasil bakalan ketagihan. Gak percaya? Ayo,, baca aja terus artikel ini,,, aku bakalan ngajak kamu semua untuk mengenal makhluk yang katanya ngebosenin itu, makhluk yang cuma bikin ngantuk berubah menjadi makhluk yang asyik untuk dinikmati, Bahkan manfaatnya luar biasaaa,,,,mau tau?? Yukk mari lanjut baca!!!
      Membaca buku ibarat membuka jendela dunia, begitulah kata-kata yang sering ku dengar ketika mengikuti seminar atau ketika sedang dalam perkuliahan. Para dosen kerap kali memotivasi kami selaku mahasiswanya untuk selalu rajin membaca, dan menjadikan aktifitas membaca sebagai suatu kewajiban dalam kehidupan. Namun pada kenyataannya, meskipun motivasi sudah sering diperdengarkan, tetap saja aktifitas itu tak mampu mengubah pola pikir mahasiswa untuk menjadikan aktifitas membaca sebagai suatu kebutuhan. Jika ditanya mengapa malas membaca?? Maka akan terlontar beberapa argumen yang sangat miris sekali, yaitu membaca cuma bikin ngantuk, membosankan, gak penting, gak ada waktu, dan masih banyak lagi alasan sejenis lainnya.
     Memupuk semangat dalam membaca memang bukan perkara yang mudah karena memerlukan pengorbanan yang super ekstra. Hal itulah yang ku rasakan ketika aku mencoba menjadikan membaca sebagai suatu kewajiban meskipun hanya setengah jam perhari. Dulu, sebelum ngampus, aku termasuk tipe manusia yang sangat alergi membaca.  Ketika kuliah,  aku merasa iri saat mendengar beberapa teman-teman yang lain bisa membaca sampai larut malam tanpa henti, sementara aku sama sekali tidak bisa. Namun dengan usaha yang luar biasa dan tertanam kuat didalam hati, akhirnya aku termotivasi dan mulai menjadikan aktifitas membaca sebagai sesuatu yang WAJIB meskipun hanya beberapa menit perhari. Memang tak mudah, tapi itulah usaha. Semua harus ditekadkan.
      Hobi membaca benar-benar ku pupuk saat aku kuliah, dengan beberapa kali mengikuti seminar-seminar motivasi, dari sanalah aku mulai berpikir untuk menjadikan aktifitas baca sebagai salah satu hobi. Aku sangat termotivasi ketika narasumber itu mengatakan hal yang sampai saat ini masih terngiang dibenak , “Bahwa Jadi Seperti Apa Kita Kedepannya Itu Dipengaruhi Dari Apa Yang Sudah Kita Baca Setiap Harinya.” Memang pada dasarnya tidak semua orang setuju dengan pendapat diatas, namun  kalimat tersebut merupakan suatu motivasi yang sangat berguna. Aku akan mencoba menafsirkan makna kalimat motivasi diatas, bahwa setiap perbuatan atau prilaku kita dalam keseharian berasal dari hasil pemikiran, dan hasil pemikiran kita berasal dari pembelajaran sehari-hari. Pembelajaran yang paling mudah diperoleh adalah melalui media buku, yaitu dengan MEMBACA.
     Buku merupakan media ilmu yang paling mudah diperoleh. Ada pustaka sekolah, pustaka daerah, pustaka kota, ataupun toko-toko buku. Bahkan jika dilihat, pada kenyataanya perkembangan buku di Indonesia sangat pesat, namun minat baca terhadap buku masih jauh dibanding Negara-negara maju lainnya. Hal inilah yang perlu diperhatikan dan dicari solusinya agar budaya baca menjadi suatu hal yang diminati, tidak hanya membaca buku pelajaran, namun juga buku diluar jam pelajaran. Tau gak sih, membaca buku itu ada dua kategori yaitu buku palajaran dan buku diluar jam pelajaran. Nah kalau baca tentang pelajaran itu adalah suatu kewajiban dan benar-benar diharuskan. Meskipun rasa malas mendera, buku pelajaran tetap harus dipaksakan untuk dibaca. Tapi perlu diketahui bahwa membaca hal-hal diluar jam pelajaran tak kalah penting lho.. Jadi jika keduanya seimbang maka hasilnya pasti luar biasa. Nggak percaya?? Coba aja!!
     Melihat kenyataan yang ada, aku yakin bahwa dibutuhkan beberapa poin penting yang perlu disosialisasikan agar minat membaca masyarakat bisa semakin berkembang. Adapun poin tersebut, yaitu MENGENAL APA ITU MEMBACA, MANFAAT MEMBACA , DAN BAGAIMANA MEMOTIVASI DIRI AGAR MAU MEMBACA n TRIK ASYK DALAM MEMULAI MINAT MEMBACA.
     Tiga poin tersebut benar-benar menginspirasiku untuk menulis sebuah artikel atau lebih tepatnya karya tulis dengan terlebih dahulu mengumpulkan sumber-sumber bacaan, berdasarkan pengalaman baik pengalaman pribadi maupun pengalaman teman yang sempat diajak berdiskusi, dan berbagai materi seminar yang pernah ku ikuti. Semoga karya tulis sederhana ini memberikan manfaat bagi teman-teman khusus nya bagi yang ingin bertekad merubah diri dari yang malas membaca menjadi kutu buku. Amin… mari raih masa depan dengan MEMBACA.

1. Membaca itu apa sih??
     Wah,, kalau udah ada niat pengen tau tentang membaca, itu adalah suatu hal yang luar biasa. Tak kenal maka tak sayang, itulah pepatah yang sering dilontarkan banyak orang untuk mengenal sesuatu. Benar juga sih,, gimana mau sayang kalau kenal aja enggak. Ternyata kalau kita udah sayang dan cinta ama sesuatu, maka apapun akan kita lakukan demi sesuatu itu. Misalnya nih, kita bisa lari sekencang-kencangnya karena dikejar anjing, itu kita lakuin karena kita sayang ama nyawa kita. Satu lagi nih, yang tadinya kita gak bisa lompat nyebrang selokan, bisa melompat jauh demi menyelamatkan nenek kita yang hampir ditabrak (bukti kita sayang ama nenek). Dan yang tadinya selalu ngantuk dan ketiduran kalau lagi baca pelajaran, bisa betah baca novel seharian,, lho.. kok?? Jangan heran gitu donk. Itu semua bisa terjadi karena ada rasa senang waktu melakukan. Ada rasa mengasyikkan yang terus dan bahkan bikin kita ketagihan. Gak akan mau berhenti walau badan udah kecapean, namanya juga udah kenal, udah sayang, dan lagi udah terlanjur cinta. So, baca apa aja jadi asyik dan bikin betah. Makanya dekati dulu, terus kenal dulu, lama-lama juga bakalan tau sendiri manfaat yang akan kita peroleh setelah membaca.
     Proses membaca dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk memperoleh informasi dari sesuatu yang tertulis. Perkembangan proses membaca diawali dari peningkatan media tulis, seperti mulai dari daun, batu hingga berkembang menjadi kertas dan media digital melalui proses komputer. Kitapun sekarang beruntung sekali, karena proses membaca sudah semakin mudah seiring perkembangan zaman. Banyak media yang menyediakan bahan bacaan. Selain dibuku, di media elektronik pun bisa, misalnya e-book. Atau bacaan yang telah tersedia di google. Tinggal tulis tentang apapun yang ingin kita ketahui, dengan sekejap semua akan muncul dan tinggal dibaca.
     Nah.. Kalau udah kenal sama makhluk yang namanya “membaca”, maka kita juga akan mengenal manfaatnya. Yaitu, si Ilmu, pintar, semangat and motivasi, gaul, dan lain-lain. Temuan Study Program for International Student Assesment ( PISA), 2009 menunjukkan bahwa:
*      Anak-anak yang lebih memiliki minat baca akan mempunyai kinerja akademis yang lebih baik.
*      Remaja dari berbagai kalangan termasuk dari latar belakang ekonomi yang paling kurang mampu sekalipun, dapat lebih cemerlang dari teman-teman sebaya mereka yang lebih kaya jika mereka secara teratur membaca buku, surat kabar, dan jenis bacaan lainnya di luar sekolah.
     Nah,, dengan adanya temuan study PISA itu, kita semakin tahu bahwa membaca Benar-benar bermanfaat. Namun seringkali kita sama sekali tidak memiliki kemauan yang kuat untuk melatih minat membaca. Sebenarnya setiap manusia itu memiliki kecenderungan minat membaca lho. Tinggal bagaimana cara kita untuk memperbesar kemauan, konsistensi dan memperkuat keinginan untuk berbagi tentang apa yang telah kita baca.
      Banyak orang yang ingin berubah menjadi pribadi unggul, hidup lebih baik, dan sukses dimasa depan. Namun mereka lupa, bahwa salah satu cara untuk meraih semua itu adalah dengan membaca. Pada dasarnya kita seringkali mengabaikan akan pentingnya membaca. Padahal, banyak lho tokoh-tokoh yang sukses dalam pengembangan diri diawali dengan aktifitas membaca. Contonya saja seorang wirausahawan sukses, sekaligus penulis buku best seler yang satu ini. Ia adalah Adam Khoo. Seorang lulusan Faculty of Business Administration di National University of Singapore (NUS). Lahir di Singapura pada 8 April 1974. Sejak usia 15 tahun, ia sudah terobsesi membaca buku-buku tentang keberhasilan dan kekayaan tokoh-tokoh dunia, semisal Anthony Robbins, Zig Ziglar, Warren Buffet, George Soros, dan masih banyak lagi. Ia lantas menerapkan pola dan strategi para tokoh tersebut dalam kehidupannya. Buku yang sangat berpengaruh dan memberi inspirasi baginya adalah buku Unlimited Power (Anthony Robbins) dan Think and Grow Rich (Napoleon Hill). Alhasil, ketika ia kuliah, ia pernah ditempatkan di Talent Development Programme (TDP) yang bergengsi. TDP merupakan sebuah program tambahan untuk orang-orang berbakat. Ia juga masuk kedalam The Dean’s List setiap tahunnya atas keberhasilannya di bidang akademik. Hingga akhirnya Adam Khoo dikenal sebagai seorang wirausahawan sukses, penulis best seller, dan pembimbing berkinerja prima.
     Dengan membaca kita akan mendapatkan bekal yang utama yaitu ilmu. Ilmu adalah kunci keberhasilan hidup bagi Adam Khoo, dan bagi kita semua. Ilmu akan membuat kita mejadi paham, sehingga kitapun mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang salah dan yang benar, serta yang bermanfaat dan yang mendatangkan bahaya. Semua itu hanya dapat kita peroleh jika kita mau mengenali makhluk yang bernama membaca itu. Tidak hanya sekedar kenal, namun kita pun harus bisa cinta MEMBACA dengan cara memasang niat dan kemauan yang kuat.
     Kalau udah kenal dan sayang, pasti deh serasa gak mau jauh-jauh ama tu makhluk (baca; membaca). Pantang liat tulisan nganggur langsung deh disambar. Pengen aja semua buku dijadiin sahabat. Gak hanya itu, koran, majalah dan sejenisnya juga tak boleh ketinggalan. Pokoknya apapun itu yang penting ada tulisannya jangan sampai dilewatkan. Itu bisa terjadi kalau kita udah sayang and cinta sama membaca. Membaca juga dapat melatih otak agar lebih fokus. Latihan otak tidak membatasi usia. Bahkan ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa dengan membaca dapat mengurangi penyakit pikun alias penyakit sering lupa. Wahh,, kalau udah begini, membaca benar-benar bisa bikin ketagihan. Pokoknya gak ada hari deh tanpa membaca.

2. Membaca Itu Banyak Manfaat Nya…
    Kata orang kalau ingin melakukan sesuatu maka lihat dulu, ada manfaat nya atau tidak. Kalau yang dilakukan adalah perbuatan sia-sia mah mending gak usah deh. Daripada cuma ngabisin waktu untuk hal-hal yang jelas tidak ada manfaatnya sama sekali. Iya apa iya?? Tapi, kalau melakuakan aktifitas yang satu ini, benar-benar luar biasa manfaatnya. Pengen tau?? Yuuk kita bahas satu-satu.
     ­ Dengan membaca bikin kita PD
     Masak iya sih? Benarkah dengan rajin membaca bisa bikin kita tampil percaya diri? Jawabannya, tentu saja iya. Lho kok?? Why? Mengapa bisa? Ya bisa saja. Coba deh bandingin orang yang rajin membaca dengan orang yang malas alias kalau buka buku tunggu ada tugas dari sekolah,, pasti dah jauh berbeda. Cara bicaranya, cara mengatur kata-kata, dan cara pandangnya terhadap sesuatu jelas tidak sama. Kalau orang yang rajin membaca alias si kutu buku, bicara apa aja dia nyambung. Diminta untuk tampil presentasi  juga dia selalu siap dengan penuh percaya diri. Apa lagi ketika diminta untuk mengeluarkan pendapat tentang sesuatu , dengan sekejap dia bisa langsung mengeluarkan argumennya.
     Mereka yang rajin membaca biasanya akan tampil cerdas dan berwawasan luas tentang kehidupan ini. Misalnya nih, ada teman yang lagi bicara tentang meteor garden, west life, HP, Chatting, Britney Spears, Ronaldo, Rumus matematika, Rumus Fisika, politik, sejarah, tentang  tragedy Sukhoi Superjet 100 dan lain-lain, waah ternyata itu semua udah ada di dalam otak,  Gimana?? mantab kan? Berbeda dengan mereka yang malas baca, ditanya ini gak tau, ditanya tentang itu cuma nyengir kuda gak ngerti terus geleng-geleng kepala. Akhirnya kalau udah ada diskusi atau seminar, dianya cuma diam, gak bisa berargumen karena emang gak nyambung dengan apa yang tengah dibicarakan. Ada juga yang lebih parah, saking malas membaca, dianya selalu minder kalau teman-teman pada pada ngumpul. Membahas topik-topik tertentu di media massa, dia hanya duduk ‘melongo’ atau cuma diam menyendiri. Kebanyakan orang pada ngomongin ‘kenaikan BBM’ dengan segala akibatnya,, ehh dia nya malah gak nyambung. Orang-orang pada ngomongin teknologi modern, dia malah tulalit. Orang kayak begini seharusnya disuruh hidup dizaman batu aja kali ya..?? hehe, kejam amat. Just kidding.
    Ardian hutabarat salah satu mahasiswa JURUSAN FISIP di UMRAH, yang juga salah seorang penyiar Radio RRI Tanjungpinang mengatakan bahwa, “Dengan membaca  dapat menghilangkan kecemasan dan kegundahan, dapat terhalang dari kebodohan, mengembangkan keluwesan dalam bertutur kata serta dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain dan kearifan para sarjana”
     Nah, manfaat membaca memang sangat luar biasa ya, dengan bertambahnya ilmu serta luasnya wawasan, sehingga kita akan jauh dari TelMi alias Telat Mikir. Dengan membaca bikin kita tambah gaul dan mampu untuk selalu tampil percaya diri. Membaca dapat mengubah pola mindset kita untuk berpikir maju kedepan.

       ­ Membaca Membuat Kita  Mahir Menulis…
     Menurut para penulis berpengalaman, sebenarnya menulis itu tak perlu bakat, yang paling penting adalah tekad dan kemauan yang besar. Jika kita ingin menciptakan karya, maka hal inipun tak lepas dari membaca. Mengapa? Karena membaca adalah modal utama untuk menjadi seorang penulis. Dengan membaca kita mampu menuangkan ide-ide yang ada di benak kita. Dengan membaca pula referensi kita akan semakin banyak dan luas sehingga tulisan kitapun akan lebih berisi. Selain itu kita juga perlu mempelajari kiat-kiat menjadi seorang penulis yang baik, dan tentunya semua itu akan di dapatkan hanya dengan membaca.
     Membaca seperti mengumpulkan memori. Semakin banyak membaca, kita bagaikan memiliki memori kolektif, semakin banyak wawasan yang menjadi modal untuk menulis. Memang itulah harga mati yang harus dimiliki oleh setiap penulis. Sama halnya dengan pengalaman seorang penulis yang satu ini. Setiap hari ia selalu berusaha meluangkan waktu untuk membaca. Di tengah kesibukannya yang semakin padat, ia tetap sibuk melahap buku. Berapa banyak buku yang ia kunyah setiap hari?
     Tidak tentu, tergantung degan kesibukannya. Ia tipe yang tidak bisa membaca jika sedang berada di kendaraan. Namun secara akumulatif, ia selalu mengusahakan dalam satu hari untuk membaca 1-2 buku. Kalau dihitung dengan waktu, satu buku yang setebal 400-500 halaman, mampu ia habiskan dalam waktu kira-kira 3 jam. Tapi kalau lagi semangat, ia mampu menamatkan 3-4 buku dalam sehari. Beragam buku yang ia baca, tak heran kalau ia terampil menulis dengan lincah, cermat memilih kata, dan pandai dalam merangkai kata-kata menjadi kalimat.
     Jadi jelas sekali bahwa kepiawaian seseorang dalam menulis sangat ditentukan oleh kerakusannya dalam membaca. Ia mampu menulis karena banyak membaca. Baginya membaca ibarat menabung, jadi disaat membutuhkan ‘uang’, tinggal mengambilnya di bank (otak) tempat kita menyimpannya. Semakin banyak membaca, semakin luas pula wawasan. Dengan demikian tulisan yang dibuat pun semakin berbobot. Siapakah wanita itu? Ia adalah Asma Nadia, nama pena dari Asmarani Rosalba.
     Ternyata aktifitas membaca memiliki manfaat yang luar biasa. Banyak para penulis buku-buku baik itu fiksi maupun nonfiksi yang sukses karena makanan sehari-hari mereka adalah melahap buku. Mengarang bisa jadi gampang kalau seseorang mau membiasakan diri untuk membaca. Membaca apasaja, baik itu dari buku, tidak hanya buku pelajaran tapi juga buku-buku diluar pelajaran, misalnya buku motivasi, majalah, koran, internet, dan media-media lainnya. Asal berbau ilmu maka jangan lewatkan untuk membacanya.
       Membaca dapat mengubah seseorang menjadi bijaksana. Ada yang berpendapat bahwa hal inilah yang menjadi salah satu akar masalah masyarakat dan bangsa kita. Membaca belum menjadi budaya yang dapat mengimbangi budaya lisan, itu sebabnya elit politik terlihat sering kurang bijaksana. Mereka terlalu banyak biacara, namun sedikit sekali mau membaca apa yang sebenarnya diinginkan rakyatnya.
     Jadi, menjadi seorang penulis akan lebih mudah dan sangat membantu jika kita rajin membaca. Ibarat sebuah kendaraan, membaca adalah bahan bakarnya. Kalau kendaraan tersebut gak ada bensin nya, mana mungkin bisa digunakan. Begitu pula dengan menulis. Tanpa membaca, mustahil kita mampu menuangkan ide-ide kedalam bentuk tulisan. So, bagi yang bercita-cita menjadi seorang penulis, inilah saatnya untuk memulai menjadikan membaca sebagai aktifitas rutin. Memulai adalah salah satu hal yang sulit, namun dengan niat yang kuat maka semua akan terwujud. Membaca memang tidak memberikan hasil yang instant, namun secara perlahan dan terus menerus akan terlihat perbedaan tindakan antara orang yang malas membaca dengan orang yang mau membaca.

      ­Dengan Membaca Bisa Keliling Dunia
     Dengan membaca kita bisa keliling dunia. Loh kok bisa? Ternyata saat ini banyak buku ala backpacker yang notabene mereka jalan-jalan dengan biaya yang murah.  Dengan membaca buku tersebut, kita merasakan seakan-akan ada di sana, bahkan bisa merasakan semangat pergi jalan-jalan seperti yang dimiliki si penulis buku. Iya nggak? Apalagi kalau kita baca buku yang mengisahkan latar tempatnya begitu detil, entah di dalam atau luar negeri, kita bisa terbawa (baca: terhayut) seakan kita berada di sana. Hebat kan? Padahal cuma membaca buku. Dan itulah dahsyatnya buku bagi pembacanya.
     Nurhayati, salah seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yang juga memiliki hobi membaca, ia menuturkan bahwa “Banyak sekali manfaat yang ku dapatkan dari membaca, selain dapat menambah informasi dan pengetahuan, membaca bak keliling dunia.” Hal ini pula yang dirasakan Rafsanjani, senyum manis penuh bangga mengshiasi wajahnya. Gadis muda ini memperoleh hasil jerih payahnya selama ini. Piala juara dua pidato nasional berhasil diraihnya beberapa bulan yang lalu. Dan yang menakjubkan bagi saya adalah ia sangat hobi dengan aktifitas membaca.
     Jika ditanya apa motivasi nya sehingga ia memiliki hobi membaca? Jawabannya adalah karena Rasulullah pun mendapatkan wahyu pertama dari Allah tentang perintah membaca. Surat Al-‘Alaq yang melandasinya untuk selalu rajin membaca. Iapun sering kali menuturkan bahwa membaca merupakan proses Open Mind untuk mengetahui banyak hal. “ Dengan membaca kita akan tahu tentang dunia tanpa harus mengelilinginya”
     Aku pernah membaca buku tentang negara Mesir, Kairo. Sejujurnya aku belum pernah kesana, namun setelah membacanya aku jadi tahu tentang kota tersebut. Bagaimana kehidupannya, makanan khas mesir, sekolah-sekolah yang ada dimesir  dan banyak lagi. Akupun pernah membaca buku tentang Negara Singapura. Meskipun belum pernah menginjakkan kaki ke Negara yang terkenal dengan kepala singanya itu, namun setidaknya aku tahu tentang kehidupan dan keadaaan alam dinegara tersebut.
      Dengan begitu, kita jadi seolah seperti keliling dunia, meskipun hanya melalui aktifitas membaca. Banyak yang kita peroleh dari membaca. Pengetahuan dan wawasan kita semakin luas dan ilmu kita pun semakin berkembang. Membaca benar-benar seperti keliling dunia lho.
3. Motivasi N Trik Asyik dalam Membaca
     Disini kita akan mengulas terlebih dahulu tentang MOTIVASI. Apa sih motivasi itu?? apakah membaca juga perlu motivasi?? Jawabannya tentu saja iya. Motivasi adalah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu dimulai dengan motivasi. Jadi dalam mengembangkan minat baca juga kita membutuhkan sabuah motivasi. Berbentuk apakah motivasinya? Bisa motivasi dari dalam diri sendiri ataupun dari luar. Misalnya nih, kita bertekad dalam hati “Aku mau membaca agar aku berwawasan luas, punya ilmu sabanyak-banyaknya, agar kelak aku menjadi seorang ilmuan” Ini adalah salah satu contoh motivasi dalam diri seseorang. Mungkin tidak semua orang memiliki motivasi yang sama. Namun hal ini sangat perlu agar kegiatan membaca membuat kita semakin bersemangat. Nah kalau motivasi dari luar bagaimana?? Misalnya nih, kita melihat seorang ilmuan yang suksesnya luar biasa. Lalu tanpa sengaja kita mencoba membaca biografi dan kiatnya menjadi orang sukses. Apa yang melandasi ia bisa sukses?? Ternyata salah satu rutinitasnya adalah membaca. Setelah mengetahui proses ia bisa sukses, akhirnya secara sadar kita termotivasi untuk mengikuti jejak-jejak hidupnya, nah inilah yang dinamakan motivasi dari luar diri kita.
     Yohanes Surya. Ia adalah seorang penulis produktif untuk bidang fisika dan matematika. Selain sebagai penulis, ia juga kerap berperan sebagai narasumber berbagai program pengajaran fisika melalui CD-ROM untuk SD, SMP, dan SMA. Ia juga ikut memproduksi berbagai program televise pendidikan. Diluar aktivitas kesehariannya, Yohanes Surya juga berkiprah dalam  berbagai organisasi internasional sebagai  Board member of the International Phycis Olimpiad, Vice presiden of the first step to nobel prize sejak 1997 hingga sekarang. Iapun pernah terpilih sebagai wakil Indonesia untuk bertemu dengan presiden Amerika Serikat, George W. Bush pada tahun 2007. Dan kini ia menjabat sebagai Rektor Universitas Multimedia Nusantara serta aktif mengampanyekan cinta fisika diseluruh Indonesia.
     Dan apa sebenarnya rahasia suksesnya?? Seperti tokoh lainnya, Yohanes Surya juga sangat gemar membaca. Baginya membaca buku sudah menjadi hobi, bukan keharusan. Ia mengawali minat bacanya dari buku-buku dongeng dan cerita rakyat, dari buku tipis sampai yang tebal. Kegemaran membaca ini terus ia bawa. Saat masih di bangku sekolah, ia senang sekali membaca buku pelajaran sejarah karena ada banyak cerita-cerita menarik yang bisa ia bayangkan dalam pikiran. Ketertarikannya dengan fisika dan matematika sewaktu SMA mendorong Yohanes surya mencari buku-buku seperti buku-buku fisika karya ilmuan belanda yang sudah diterjemahkan dan buku-buku matematika kuno karangan C.J Alders.
     Kisah diatas merupakan salah satu motivasi untuk kita. Selalu ingin belajar untuk menjadi lebih baik adalah salah satu ciri orang sukses. Dan cara untuk mempelajari sesuatu hal yang baru adalah dengan membaca. Pada dasarnya, tanpa sadar kita sering mengabaikan pentingnya membaca buku. Padahal, bukulah yang menjadi pilihan para tokoh-tokoh sukses untuk mengembangan diri.
     Agar termotivasi untuk memulai membaca. Kita harus basmi terlebih dahulu hal yang menjadi penghalang minat baca kita selama ini. Anggaplah semua itu hanya godaan-godaan serta suara setan yang selalu ingin menjadikan kita orang bodoh. Biasanya ketika kita ingin memulai membaca, maka secara tiba-tiba akan timbul rasa kantuk, bisikan kecil yang menyatakan bahwa aku tak punya waktu, aku lelah, buka facebook lebih asyik, chating dulu bentar ah,, dan lain sebagainya. Bisikan-bisikan inilah yang membuat kita mundur untuk membaca dan hasilnya kita tak akan pernah berpikir maju untuk sukses. Jangankan membaca buku diluar materi pelajaran, buku pelajaran yang wajib dibaca saja tak pernah tersentuh akibat bisikan itu.
     Nah,, sebab itu lah kita harus bertindak cepat untuk menyadarkan diri kita bahwa membaca adalah hal yang penting dalam kehidupan. Semakin kita membaca, kita akan semakin tahu dan menyadari bahwa ternyata banyak hal yang tidak kita ketahui selama ini.      Bagaimana trik asyik memulai untuk menyenangi aktifitas membaca?? Kali ini kita akan membahas mengenai cara-cara jitu agar membaca menjadi suatu hal yang menyenangkan.
     Hal pertama yang harus ditanamkan dalam diri adalah niat. Apapun perbuatan yang kita lakukan tentu ada niat atau motivasi yang melandasi. Termasuk ketika kita membaca. Jadikan kegiatan membaca bukan sebagai sesuatu yang diharuskan atau dipaksakan. Tetapi jadikan aktifitas membaca sebagai bagian dari diri kita. Yang pertama harus kita jawab sendiri sebelum membaca adalah apa sih tujuan dasyat membaca?? Sekali lagi, apapun yang kita lakukan tentu kita harus tahu tujuannya. Ingin sekolah tujuannya agar mendapat ilmu sebanyak-banyaknya. Tujuan menulis agar selalu dapat berbagi kepada orang lain. Nah, kalau tujuan membaca untuk apa?? Salah satu jawabannya adalah agar kita memiliki wawasan yang luas, ilmu yang bermanfaat, minimal kita tidak akan dianggap kuper. Apapun yang tengah dibicarakan oleh orang lain, dengan mudah kita menangkap tentang topik pembicaraannya.
     Memiliki tujuan dan merasakan betapa pentingnya mengerti bacaan merupakan hal wajib dimiliki ketika membaca. Hal yang perlu ditanamkan dalam diri adalah merasa bahwa setiap kalimat yang kita baca dalam bahan bacaan itu penting. Jika kita masih saja menganggap bahwa membaca itu tidak penting, maka pikiran bawah sadar kita akan tidak maksimal dalam menangkap informasi.
     Namun tak semua orang mudah memahami apa yang dibaca dengan cepat. Banyak yang tidak mau membaca karena merasa sulit untuk menangkap apa yang sedang dibaca. Alhasil meskipun ia telah membaca, ia tetap tak mengerti tentang apa yang dibacanya. Lantas bagaimana agar kita mudah menangkap tentang apapun yang kita baca?
     Pahamilah bahwa Membaca adalah berpikir. Tujuan membaca adalah memahami apa yang dibaca. Bangun kelancaran membaca lalu rasakan. Apapun yang kita baca, cobalah untuk ikut merasakan dengan cara memusatkan konsentrasi kita. Setelah itu, hubungkan apa yang kita baca dengan informasi yang pernah kita dapatkan. Tentukan apa yang penting lalu perdalam serta ambil kesimpulan tentang apa yang kita baca. Tanpa kita sadari, dengan terus membaca maka pembendaharaan kata  yang tersimpan di otak akan semakin luas.
     Untuk menggairahkan minat baca, cobalah gunakan rumus A-B-C seperti dibawah ini:
Ø  A-Ambil satu buku
Langkah pertama ini memang terlihat mudah namun jika tidak terbiasa mengambil buku, maka ini akan menjadi langkah yang selalu tertunda. Tahap awal bisa kita mulai untuk membaca buku yang kita minati. Biasanya buku yang kita minati tak akan mengundang kantuk. Malah membuat kita semakin penasaran untuk terus membacanaya. Misalnya novel, komik, cerpen, dan lain-lain. Namun jangan lupa untuk menyelinginya dengan buku pengetahuan lainnya. Jadi yang dibaca tidak hanya buku yang kita minati, tapi sedikit-sedikit kita biasakan untuk membaca hal-hal diluar minat kita. Minimal tahap pertama niatkan dalam hati untuk memperoleh ilmu yang ada didalam buku pengetahuan tersebut.
Ø  B- Baca samapai habis
Cara ini biasanya dapat menimbulkan gairah untuk membaca buku berikutnya. Keingin tahuan yang kuat merupakan hal yang perlu ada dalam diri kita. Rasa penasaran akan timbul semakin kuat jika kita hanya membaca separuh dari isi buku. Jadi bacalah terus buku itu hingga semua rampung terbaca.
Ø  C- Ceritakan kepada orang lain
Menceritakan kembali tentang apa yang kita baca membuat kita lebih menikmati isi kandungan buku yang telah kita baca. Pada saat yang sama kitapun ‘mengiklankan’ buku itu kepada orang lain sehingga ia tertarik untuk membacanya juga.
Nah, tunggu apa lagi?? Kapan lagi kita memulai untuk membaca?? Coba renungkan!  Sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan dalam waktu 24 jam yang telah disediakan tuhan kepada kita. Jangan pernah berpikir bahwa membaca hanya menghabiskan waktu. Orang yang kini telah suksespun tak luput dari aktifitas membaca. Mereka saja bisa,, mengapa kita tidak?? Waktu yang disediakan sama banyaknya. Tinggal bagaimana kita menggunakan se efektif mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat. Bacalah hal-hal yang tidak hanya berhubungan dengan pelajaran, namun membaca diluar jam pelajaran pun adalah hal yang sangat perlu. Ketahuilah bahwa ilmu itu ada dimana saja. Ilmu itu didapat gak hanya dari sekolah atau kampus, tapi ilmu itu bertebar dimana-mana. Tinggal kitanya aja, mau belajar atau gak. Iya apa iya??
      Tulisan ini hanyalah berupa teori saja, kalau tidak dipraktekkan apa yang telah dikemukakan dalam karya tulis ini, ya percuma saja. Karena kita baru sampai pada tahap tahu tapi belum pada tahap mampu. Jadi jalan yang terbaik adalah TAHU dan MAMPU mempraktekkan langsung dalam kehidupan.

Senyum Untuk Ayah



      Senja terlihat semakin memerah. Malam terlarut sepi dalam jiwa seperti hari sebelumnya. Aku tergugu sendiri memandang langit nan indah didepan jendela kamarku. Menerawang jauh dan merapatap pilu. Kepedihan dihati seolah membuncah hingga ubun-ubun. Aku benar-benar merindukannya.
     Kuingat pesan terakhirnya, pesan yang begitu membekas dalam benakku.. “Jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu" Ucapan terakhir ayah 10 tahun lalu seolah menggema hingga air didalam mata membuat genangan kaca, tempat aku melihat segala. “Ayah,, andai kau masih ada, kuyakin kau selalu menyemangatiku menggapai masa depan,,” lirihku dengan bibir terbata.
      “Nad,, sedang apa?? Udah magrib nduk… ayo sholat dulu, udah azan tuh…”
Suara ibu membuyarkan lamunanku. Aku hanya mengangguk pelan. Ah,, ibu terlihat begitu tegar, namun dibalik ketegarannya, kurasa hatinyapun memendam kerinduan pada sosok ayah yang begitu bijaksana. Meski ayah hanya seorang petani desa, ibu tak pernah mengeluh pada ayah, ibu selalu setia menemaninya. Dan hasil dari bertani ayahlah aku dan ibu serta kedua adikku bisa tinggal dirumah sendiri, dan tak menumpang lagi dirumah nenek. Saat ayah telah pergi, kami telah tinggal dirumah peninggalannya.. rumah yang Tingginya sekitar 1,5 meter dari atas permukaan tanah. Dinding rumah dibuat dari susunan papan warna coklat, sementara atapnya berupa seng warna merah. Kusen pintu, jendela serta pilar anjungan depan rumah dicat minyak warna putih. Cantik sekali. Meski sederhana aku dan keluargaku bahagia tinggal dirumah ini. orang tuaku berdarah jawa, namun  aku, dan kedua adikku lahir didesa ini, tepatnya ditanah melayu. Dan kini aku telah kuliah dan sebentar lagi akan usai. Selama Kuliah, aku tinggal dikota tepatnya di kota Pekan Baru. Aku tinggal menumpang dengan paklekku bersama keluarganya. Sudah 4 tahun aku mandiri dan jauh dari ibu serta adik2ku. Hanya beberapa kali saja aku pulang ke desa,  terutama pada saat libur semester.
     “Nad, sebentar lagi sidang skripsi lho,, terus wisuda deh. Aku minta ayah dan ibu ku hadir,, ah bahagianya nad, sudah lama aku menunggu saat2 itu.” Ujar Nita beberapa waktu yang lalu. Aku hanya tersenyum getir manatapnya. “Kamu gimana nad?? Ayah dan ibumu turut hadir juga kan?” Tanya Nita. Aku menggeleng pelan. “Aku belum tau nit. Kalaupun orang tuaku bisa hadir, tentunya hanya ibu sendiri yang bisa datang mendampingiku.” Jawabku sekenanya.
“Lho.. ayahmu?” Tanya Nita kembali. Dia menatapku penuh tanda Tanya. Aku memang tak pernah bercerita kepada siapapun tentang keluargaku. Tak ada yang tau bahwa aku sudah tak memiliki ayah. Wajar saja Nita bertanya-tanya. “Hmm,, ayahku sudah tak ada Nita. Dia telah pergi 10 tahun yang lalu Sejak aku masih SMP. Aku tak sempat menemaninya menghembuskan nafas terakhir, karena aku masih disekolah” kenangku membuat Nita terlihat merasa bersalah.
 “Nad,, maaf ya. Aku sama sekali gak tau kalau ayahmu udah gak ada. Jangan sedih ya. Kan masih ada ibu. Dia pasti akan menemanimu ketika wisuda nanti.” Ujar Nita kemudian. Aku masih mengenang pristiwa 10 th yang lalu. Tiba-tiba Nita bertanya lagi, pertanyaan yang sama sekali tak kuduga. Pertanyaan yang membuatku terasa begitu menyesal jika mengingatnya. “Apakah kamu sempat mencium kening Ayahmu nad, untuk terakhir kalinya?”
“Sempat,jawabku. “ Namun setelah beliau tak ada.
Ah,, percakapanku dengan Nita beberapa  hari yang lalu begitu menyesakkan dada jika harus kuingat kembali. Namun, ketika itu pula aku teringat kisahku dengan ayah beberapa tahun yang lalu, disaat usiaku menginjak remaja. Aku terlalu sering membantah.   Yaa,, aku sering membantah perintah ayah,, bahkan ketika aku dipaksanya untuk menutup aurat.
     Dulu, aku sering dimarahi ayah karena aku belum juga memakai jilbab dan masih berpakaian pendek, seperti laki-laki. Aku selalu ribut dengan ayah, katanya aku ini anak yang keras kepala. Ayah akan berkata dengan nada yang tegas,
“Dimana urat malumu? Sampai saat ini kau belum berpakaian menutup aurat?? Harusnya kau malu pada Tuhan, pada ibumu.”  Atau  “Apa yang ayah bilang tadi? Keras kepala sekali kau ini.” Atau menyalahkanku, “Pasti ini ulah kau kan, Anak tertua seharusnya bisa memberi contoh pada adek2mu.” Aku sudah bosan dengan kata-kata itu, hingga membuatku tuli, tak peduli. Dan kini semua pesannya telah kujalani. Aku telah berjilbab sejak SMA. Ah,, andai saja dia masih ada, pasti dia akan tersenyum bahagia melihat perubahanku.
                                                          J J J
“Ayah…..” Panggilku dari kejauhan, kulihat ayahku tengah berdiri didepan sebuah pintu yang begitu terang. Hmm,, entahlah itu dimana, aku tidak tahu.
Ayahku hanya menoleh padaku lalu tersenyum, kemudian mamandang pintu itu lagi.
“Ayah,,,,” Panggilku lagi. Ayahku tetap melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.
Aku melangkah mendekatinya. Matanya terlihat cerah diusianya yang semakin menua. Aku melihat wajahnya berseri-seri.
“Ayah…. Aku telah wisuda, aku telah sarjana…” ujarku pada ayah. Aku tersenyum,  Perasaan bahagia membuncah didalam dadaku.
“Terimakasih anakku,,, kau telah membuat ayah bangga.” Jawabnya pendek.
Aku membalas senyumnya. Kulihat ayahku kembali memandang cahaya terang yang ada dihadapannya. Ia berjalan seolah mengabaikan aku yang ada didekatnya.
Aku terus memnaggilnya. “Ayah,,,, mau kemana?? ayah…ayah…ayah… mau kemana??” Panggilku. Aku berlari mengejarnya namun terasa sia-sia. Sepertinaya ia sama sekali tak mendengarku.  Namun beberapa saat kemudian aku tersadar. Aku membuka mata, dan baru kusadari pula kini aku tengah tersedu, air mataku dengan mudahnya mengalir begitu saja. Aku mimpi bertemu ayah disaat aku tengah wisuda. Kulirik jam weker yang ada di atas meja belajarku,, jam 05.00 tepat. Aku bangun dan bersiap untuk sholat. Aku tak boleh sedih,, hari ini aku akan wisuda. Wisuda yang kutunggu-tunggu  sebagai awal puncak kesuksesan masa depanku.  Kuyakin ayah akan bahagia.
 Selesai.
TUlisan ini untuk para sahabatku yang masih memiliki kedua orang tua. Sahabat, jangan sampai terlambat. Peluk dan ciumlah kedua orang tuamu selagi sempat. Ungkapkan kata cinta yang paling indah yang mampu engkau berikan. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang paling menyayangimu melebihi seribu kekasih yang terlalu sering bercerita tentang cinta kepadamu.Jangan sampai terlambat. Cintailah mereka. Ungkapkan selagi sempat.