Senin, 18 Januari 2016

“Akhirnya Hari Bahagia Itu Datang Jugaaa.. "













Dua tahun setelah kelulusan, Dea mendapatkan pekerjaan yang selama ini ia idamkan. Kuliah jurusan bidan lalu memperoleh pekerjaan yang lama di impikan adalah suatu kebahagiaan tersendiri baginya. Akhirnya cita-cita mulia yang ia ukir sejak lama kini akan menjadi rutinitas kesehariannya. Bertemu dan menolong ibu hamil yang akan melahirkan, lalu menggendong bayi yang baru lahir ke dunia adalah kebanggaan yang kini ia syukuri.
Lengkap sudah impian Dea jika keinginannya menikah muda dan memiliki pendamping pun bisa terwujud. Usia 23 tahun dan kuliah yang telah usai harusnya sudah mampu mengantarkannya kepelaminan. Namun siapa pangerannya kelak... masih menjadi tanda tanya besar dibenaknya. Hmm.. akankah lelaki santun nan sholeh yang pernah ia temui itu? Sosok yang selalu saja menjadi buah bibir teman2nya ketika tengah berkumpul atau bercanda. Bahhkan mereka selalu mengatakan kalau sosoknya adalah calon suami idaman.
“Itu ustadz Ce’Gu namanya, calon suami idaman, baik, sholeh, pintar dan guru ganteng. Kalaulah dia nanti yang jadi pendamping aku, pastilah aku adalah wanita yang paling beruntung dan bahagia” ucap Rosma salah satu teman Dea ketika mereka tengah berkumpul. Ucapan itu tak hanya muncul dari bibir gadis itu, tapi dari hampir semua teman2 Dea. Apalagi jika tiba2 mereka berpapasan dengan sosok santun itu . Dea yang memang tengah berada diantara teman-temannya hanya tersenyum sembari berucap “Allah... jika dia yang terbaik, dekatkanlah.  semoga lelaki sholeh itu yang akan menjadi pendamping hidupku kelak...Aamiin” do’anya dalam hati.
Hanya sekali bertemu muka, namun Dea tak yakin lelaki itu mengenalnya. Bahkan Dea pernah mendengar kabar, bahwa diantara salah satu temannya ada yg akan dijodohkan dengan Ce’Gu. Dea hanya pasrah dan berdo’a, “insyaAllah kalau jodoh pasti bertamu” batinnya dalam hati. Ia memang tak kenal dekat dengan lelaki santun itu. Dea hanya tahu dari Cerita teman-temannya hingga membuat Dea seolah sangat mengenali nya. Dea juga pernah mencari tahu tentangnya melalui FB, namun ia tak berani menambahkan kedaftar teman. Biarlah perasaannya ia pendam dan cukup Allah saja yang tahu. Mama Dea pun tak kalah khawatir dengan anak gadis kesayangannya . Mama merasa sudah waktunya Dea menikah dan bahagia bersama jodohnya. Namun Dea tak pernah sekalipun bercerita kepada mama tentang keinginannya untuk segera menikah. Sebab Dea tahu mama tak akan setuju jika anak gadisnya menikah dengan lelaki yang berbeda suku dengan mereka. “Ingat ya De.. mama hanya ingin anak mama menikah dengan orang yang sesuku dengan kita” itulah kata2 mama tiap kali mengingatkan Dea tentang lelaki yang pantas untuk dijadikan menantu mama.
Satu hal yang kadang membuat Dea khawatir adalah kebiasaan keluarga besarnya untuk menjodoh-jodohkan. Dea sendiri telah mendengar pengakuan kakak perempuannya untuk menjodohkan Dea dengan lelaki yang sangat Dea kenali sifatnya.  Dea cukup mengenal pribadi lelaki yang akan dijodohkan dengannya karena lelaki itu masih saudara dari suami kakak perempuan Dea. Alhasil Dea mampu memberikan penilaian terhadap pribadi serta sifatnya. 
“Doakan aja ya ma... insyaAllah.. Dea akan menemukan calon sendiri. “ ucap Dea dengan lembut tiap kali mama memintanya untuk lebih mengenali lelaki yang dijodohkan dengannya. Dea berusaha menutupi kekhawatiran wanita hebat yang sangat ia sayangi dan telah membesarkannya itu. Dea hanya ingin jodoh yang benar-benar bisa menjadi imam yang baik, yang kelak bisa menuntunnya dan anak2 ke surga.
Namun Dea sadar untuk mendapat jodoh yang baik tentu Dea juga harus memperbaiki diri. Melihat keponakan2 nya yang semakin  terlihat anggun dengan pakaian longgar tak ayal membuatnya iri dan ingin seperti mereka. Dea ingin kembali mempelajari agamanya. Ia baru menyadari tentang ketidak tahuannya akan banyak hal. Belum benar2 paham mengapa keponakan2 nya selalu mengingatkan agar Dea tak pacaran. Mereka selalu ingin agar Dea menutup aurat dengan benar.
Dea memang telah berkerudung sejak lama, tapi hanya sekadarnya. Tetap saja masih mengenakan jins, dan atasan ketat. Tetap saja hanya berkerudung sesukanya dan tidak terulur menutup dada. Bahkan Dea hanya berkerudung jika keluar rumah yang agak jauh saja, jika dirumah atau dilingkungan rumah Dea jarang sekali berkerudung. Jauh berbeda dengan Mutia salah satu keponakan yang ia kagumi akhlaknya. Mutia selalu mengenakan rok panjang dan tak pernah lagi terlihat ada jins dilemari bajunya. Gamis dengan berbagai warna seolah menjadi koleksi tersendiri baginya. Kerudung yang dibiarkan terulur membuat keponakannya itu terlihat anggun dan santun.
Dea pun ingin begitu. Menjadi wanita baik dan dekat dengan Allah. Akhirnya sedikit demi sedikit Dea mulai merubah kebiasaannya. Kini ia semakin rajin membaca Al-qur’an. Bahkan Dea bertekat untuk bergabung dalam komunitas ODOJ (One Day One Juz). Ia ingin membiasakan diri membaca qur’an disetiap harinya. Demi meraih cintanya Allah, ia relaa meninggalkan kebiasaan lamanya. Baju-baju cantik nan mungil yang pernah ia beli dan ia pakai kini satu persatu ia singkirkan dan menggantinya dengan gamis serta berbagai jenis rok panjang. Kerudung berbahan paris tak lagi menjadi koleksi baginya. Dea lebih senang membeli kerudung yang tebal hingga terhindar dari bahan yang transparan atau tipis.
Kini Dea jadi rajin mengikuti majelis-majelis ilmu yang ada dilingkungan rumah bersama beberapa orang  temannya. Kesibukannya sebagai seorang bidan tentu tak menghalanginya untuk mencari cinta serta ridhonya Allah. Bahkan bersama ke dua sahabatnya yang berada jauh darinya karena memang mereka berbeda kota  yaitu Kalyla dan Eny merekapun bertekad menghafal Al-qur’an walau sedikit2. Dan yakin bahwa dengan niat yang baik InsyaAllah akan dimudahkan.
Seiring berjalannya waktu, kini Dea benar telah berubah menjadi sosok wanita muslimah yang insyaAllah terus berusaha untuk sholehah. Bahkan kalyla sahabatnya, sangat mengagumi perubahan Dea. Kalyla adalah salah satu dari ke enam sahabat Dea sejak SMA dulu. Saat ini Kalyla pun juga sedang belajar untuk taat kepada Allah, masih jauh dari kata sholehah. Dan ia sangat senang karena akan bertambah lagi sahabat yang akan saling memotivasi dalam kebaikan, dalam ketaatan menuju Ridhonya Allah. Bahkan sekarang, eny, viina, dan Ocy  pun tengah berusaha untuk belajar lebih taat kepada Allah begitu juga Ross dan Mita. Meski mereka jauh, tapi komunikasi diantara mereka tak terputus walau tak seintens dulu ketika masih SMA. Saat pertama kali Dea bercerita dengan kalyla tentang perubahannya berjilbab syar’i, Kalyla sungguh sangat senang.
“Ante.. jadi sekarang kalo dirumah ante pakai kerudung  ya??” tanya kalyla antusias saat membaca curhatan Dea melalui Inbox fb.
“Alhamdulillah pakai teh” ucap Dea singkat namun mampu membuat Kalyla meneteskan air mata. Betapa tidak, untuk sekadar berkerudung dirumah dalam rangka berjaga-jaga agar ketika tiba2 ada non muhrim masuk rumah tak lagi membuat kita sibuk mencari kerudung memang bukanlah perkara mudah. Sungguh Kalyla pernah merasakan beratnya melewati ujian2 itu. Dari ledekan orang2 terdekat, tatapan sinis , kepanasan dan Alhamdulilllah dengan niat karena Allah semua itu bisa dilewati. Dea pun akhirnya merasakan hal yang sama. Mungkin bentuk ujiannya saja yang berbeda. (utk taat sama perintah Allah itu gak gampang ya.. hehe. Ayo genk...!!!yang lainnya cobain,bismillah deh,, meski harus berproses. Gpp..  )
Kalyla adalah salah satu sahabat yang sering jadi teman curhat Dea. Bahkan tentang sosok lelaki yang kini Dea kagumi. Kalyla sangat antusias saat membaca Chat Dea via Inbox FB. Dea mengaku bahwa kalau laki2 itu berani melamar, maka Dea sudah sangat siap untuk melangkah kepelaminan.
“Emang dia mau ngajak ta’aruf yaa te, cerita donk..?”
“Ante sih berharapnya gitu teh... Dia guru. Sholeh InsyaAllah. Temen ante  bilang calon suami idaman tu... jadi ante Cuma berdoa dalam hati. Ante bilang pengen dia jadi pendamping hidup, ante pernah nyebut namanya dalam do’a. Ehh.. tiba-tiba 2 hari yang lalu bidan tempat ante kerja pengen kenalin ante sama dia. Bidannya minta izin kasi nomr hp ante ke dia. Dia memang lagi cari isteri. Dia udah pegawai. Tapi belum ada kabar sih dia hubungi ante. Cuma berdo’a aja, Jika dia yang terbaik, dekatkanlah. Bantu do’a ya teh... semoga aja dia punya niat baik ngelamar ante. Dia rajin sholat InsyaAllah.. J hehe. Kalau mau buka Fb nya, buka aja CE’Gu.”

Kata2 Dea membuat Kalyla terkagum-kagum. Bahkan Dea tak sungkan menyebutkan nama lelaki yang kini ia kagumi itu. Yaa namanya CE’Gu . Kalyla kaget saat membuka nama lelaki itu melalui FB nya. Ternyata Kalyla sudah berteman dengan CE’Gu sejak lama di FB namun Kalyla sama sekali tak mengenali nya. “Hmm.. sungguh Aneh...” Batinnya.
Cita-cita Kalyla yang ingin sekali menjadi seorang penulis membuatnya cukup aktif menulis di Blog. Ia pun memiliki beberapa akun FB yang digunakan  untuk menulis namun menggunakan nama Pena. Dengan akun yang berbeda bahkan Dea sendiri tak mengetahui akun itu, Kalyla mencoba menambah nama CE’Gu kedalam daftar temannya serta mencoba mengirim pesan perkenalan. Ternyata CE’Gu cukup aktif di FB sehingga membuat Kalyla lebih mudah mencari tahu tentang sosok yang dikagumi oleh sahabatnya itu. Entah mengapa hati kalyla seolah terpanggil untuk mencoba ikut menjodohkan mereka. Meski sebenarnya kalyla sangat sadar bahwa secara etika sikapnya salah. Yaa.. harusnya yang menjodohkan itu adalah yg sudah menikah. Tapi, dengan mengucap Bismillah, dengan niat karena Allah, akhirnya kalyla tetap melanjutkan misinya. Menurutnya kalau memang jodoh ya Alhamdulillah, dan kalau tidak juga tak mengapa...J. Yang penting untuk saat itu Dea sahabatnya sama sekali tidak boleh tahu tentang misinya. Namun kalau berjodoh, Kalyla berjanji didalam hati untuk mengakui perbuatannya itu kepada Dea suatu hari nanti.
Kalyla pun mengobrak-abrik foto profil CE’Gu di FB (Maaf yaa bg Rid, fotonya tetap rapi kan.. hehe), dan dari sanalah Kalyla mulai mengetahui tentang aktifitas lelaki itu. Sekilas CE’Gu memang terlihat baik, beliau adalah seorang guru, dan semua aktifitas yang diposting di FB merupakan aktifitas yang positif. Satu lagi yang membuat Kalyla semakin yakin adalah ketika ternyata CE’Gu juga berteman baik dengan kakak laki-laki Dea.  Ternyata mereka bersahabat.
Setelah beberapa kali berkirim pesan dengan basa basi yang memang sangat basi membuat Kalyla tak sabar untuk  to the point saja. Kalyla memang punya tujuan tertentu. Kalyla berniat menjodohkan mereka tanpa sepengetahuan Dea. Ia ingin mencoba mencari tahu tentang perasaan CE’Gu terhadap Dea. Ternyata CE’Gu juga mengenali Dea. Bahkan menurut cerita CE’Gu, Kalyla adalah orang yang kesekian kalinya mencoba menjodohkan nya dengan Dea,, namun CE’Gu belum bergeming. Awalnya CE’Gupun agak ragu dengan semua ucapan Kalyla. Namun kalyla tetap berusaha meyakinkan hingga akhirnya CE’Gu mulai yakin dan berusaha menjawab semua pertanyaan kalyla. Karena pengakuan CE’Gu yang terlihat sangat jujur membuat Kalyla semakin yakin untuk menceritakan tentang sahabatnya itu kepada CE’Gu.  
Akhirnya niat baik Kalyla tak sia-sia. CE’Gu meminta nama lengkap Dea yang digunakannya di FB. CE’Gu mulai berniat menambahkan Dea kedaftar temannya. Dan akhirnya merekapun berteman. Diawali dengan kenalan biasa, yang akhirnya membuat CE’Gu yakin bahwa Dea adalah wanita baik-baik dan sangat apa adanya. Ce’Gupun mencari informasi tentang Dea melalui kakak laki2 Dea yang juga ternyata adalah sahabatnya. Saat Dea menceritakan tentang pertemanan barunya dengan CE’Gu melalui INBOX FB, Kalyla berusaha sekaget mungkin meskipun  sebenarnya ia tak kaget sama sekali.
“Teh Ce’Gu tambah ante sebagai teman di FB. Teteh gg ada cerita kan tentang ante cerita ini? Kok pas banget dia ajak berteman? Senengnyaaa... semoga aja ya teh dia mau melamar ante,, hehehe.” Ucap Dea melalui inbox FBnya.
“Wah... confirm lah te... Teteh kira kalian udah berteman lhoo. Oya, Te2h doain ante lho pas duha tadi. Semoga berjodoh... J” jawab Kalyla bahagia.
“Hehe.. Alhamdulillah teh, semoga udah ada jalannya ya...J makasih ya teh do’anya. Semoga Allah berikan yang terbaik untuk kita. Ante juga insyaAllah akan  do’akan teteh” Inbox Dea membuat Kalyla berusaha menutupi agar Dea tak curiga. Dan Kalyla berhasil walaupun sebenarnya ia sangat yakin semua nya terjadi  atas izin Allah. Kalyla hanya dijadikan Allah sebagai salah satu perantara saja. Saat itu Dea benar2 bahagia. Dan tentu Kalyla yang berada jauh dari Dea juga ikut merasa bahagia.
Beberapa waktu kemudian akhirnya muncul kabar dari Dea bahwa CE’Gu menyatakan keinginannya untuk serius kepada Dea melalui kakak Laki2 nya . Saat itu Dea sempat cerita bahwa mungkin langkah mereka akan sulit karena ternyata suku mereka berbeda. Tentu saja mama Dea tak akan setuju. Tapi kakak laki2 Dea selalu meyakinkan bahwa mama akan menjadi urusannya. Kakak laki2 Dea lah yang akan menjelaskan kepada mama secara perlahan tentang niat baik sahabatnya itu. Tugas Dea sekarang hanya memperbanyak do’a, shalat malam dan istikharah agar Allah memberikan pilihan yang tepat dan jalan yang penuh dengan kemudahan. Dea juga dinasehati oleh kakaknya agar selalu menjaga interaksi, meskipun sebenarnya Dea memang sangat jarang berinteraksi dengan Ce’Gu. Dea sangat menginginkan pernikahan yang penuh berkah.
Setelah pulang dari ibadah Umroh bersama ibunda tercintanya, akhirnya CE’Gu membuat keputusan untuk datang melamar Dea dan berniat untuk segera menikahinya. Niat baiknyapun dimudahkan oleh Allah, karena ternyata mama Dea berubah pikirian. Kini bagi mama berbeda suku bukan lagi suatu hal yang harus dipermasalahkan, tapi ada hal yang lebih penting dari itu. Mama percaya hanya lelaki yang baik agamanya, berakhlak mulia, santun dan bertanggung jawablah yang pantas mendampingi anak gadis nya.
Beberapa bulan setelah lamaran, akhirnya keduanya dipersatukan oleh Allah dalam ikatan suci pernikahan. Ribuan kalimat suci tak mampu Dea jabarkan mewakili rasa syukurnya dan kekaguman pada sang kuasa. Lelaki yang ia kagumi bahkan juga dikagumi oleh banyak teman2nya  pada akhirnya Allah pilih menjadi pendamping hidupnya. Inilah pelajaran berharga yang ia dapatkan. Tepat dihari Senin tanggal 18 Januari 2016 waktu yang menjadi saksi pernikahannnya. Di dalam setiap tahajjud keluarlah satu doa dari tiap rintihnya pada Allah agar mendapatkan pendamping sholeh dunia akhirat untuk mengarungi jalan hidup bersama penuh kasih sayang karena Allah. Dan akhirnya penantian yang tak pernah ada hentinya terasa tak sia-sia.  “Innallaha ma’a ssobiriin” bukankah Allah bersama orang-orang yang sabar??
Namun ada yang kurang dimoment bahagianya. Ke enam sahabat yang berada jauh darinya itu tak dapat hadir. Sebenarnya mereka ingin sekali menyaksikan pernikahan Dea, tapi mereka semua harus menerima kenyataan pahit akan kondisi kantong  yang kurang mendukung. Bahkan saat Dea bertanya tentang kehadiran sahabat2nya, tak ada satupun yang menyatakan tak dapat hadir karena sungguh mereka tak ingin Dea kecewa. Mita yang juga seorang Bidan ingin sekali bisa hadir bahkan sudah mengambil cuti. Saat ia tahu bahwa tak ada yang bisa pergi, terpaksa ia mengurungkan niatnya (Gak mungkin juga kan pergi sendiriiiii...).
Sehari setelah pernikahan Dea, barulah ucapan dari Kalyla hadir. Ternyata Kalyla tak hanya memberikan  ucapan selamat tetapi juga sebuah pengakuan. Dan pengakuan itu dibalut dalam sebuah cerita indah agar Dea sahabatnya tak marah. Sungguh Kalyla merasa bersalah, namun kalyla  juga sangat bahagia karena ia yakin semua sudah diatur sedemikian indahnya oleh Sang Maha Kuasa. Sekali lagi  Kalyla hanya dijadikan Allah sebagai salah satu perantara dalam penyatuan cinta mereka. Kalyla sangat berharap agar Dea mau memaafkannya. JJJ
“Sekian”


“Antee.... Alhamdulillaah... bersyukur bangettt.. akhirnya semua tak sia2. Sungguh Allah menunjukkan kemaha kuasaanNya. Jodoh benar2 tak akan kemana. Hhihi. Semoga Sakinah Mawaddah Warahmah senantiasa Allah hadirkan dan bahagia sampai kesurga Aaminn ya RABB. Oh yaa.. cerita diatas mungkin tak semua sama persis dengan yang ante alami, tapi kisah didalamnya nyata dan sebagai bentuk pengakuan Kalyla. Maaf yaa..Kalyla termasuk salah satu yg ikut2 jodohin kalian... bukan teteh lho ya, tapi Kalyla,hehe. Semoga ante gak marah J. Kalo Jodoh emang gak akan kemana kannnn... Kisah ini sebagai bentuk hadiah dari Teteh juga yang lainnya. Maaf banget, very-very sory and afwan jiddan.. kami tak bisa datang. Jujur teteh sedih pas nulis ini..karena sahabat terbaik nikah tapi kami malah gak ada yang bisa datang. semoga persahabatan kita kekal selamanya yaa.. insyaAllah sampai kesurga. Aamiin...
Ini pesan dari mbak Asma Nadia, (seperti biasaa.. ngutip dibukunya.. hehe)
“Syukuri hari hari pengantin yang Allah berikan. Optimalkan setiap saatnya dengan kebahagiaan. Namun, disisi lain  pastikan sebagai pasangan, kita tetap bersandar kepada Allah. Karena itu adalah sebaik-baik sandaran yang tak pernah meninggalkan. Selalu berdo’a semoga sakinah menjadi warna dalam kehidupan baru ante.. aamiin.”

   Oh ya ada pesan Rasulullah ni.. (pesan utk kita semua)...
 “Ingatlah aku telah memberitahukan kalian tentang isteri2 kalian yang akan menjadi penduduk surga. Yaitu yang penyayang, banyak anak, dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya. Yang ketika dia menyakiti suaminya atau ketika dia disakiti maka dia segera datang kepangkuan suaminya, mengambil tangan suaminya kemudian dia berkata: “Demi Allah aku tidak bisa memejamkan mata sebelum engkau meridhoiku” ( Dihapalin ya..hehe semoga menjadi isteri yang sholehah aamiin.. ) 
Jangan lupa doakan kami yang masih menunggu sang pangeran datang.. haha... InsyaAllah. Oya satu lagi, jangan sering2 uploud foto berdua ya, nanti taroo yg lainnya ngeliat pada nutup mata, soalnya pada ngiri. Hehe.(Justkidd) 
Sayaaaaaaaaaaaaaaaangggg antee... semoga bahagia selalu ya. Aamiin