Dua tahun setelah kelulusan, Dea mendapatkan pekerjaan yang selama ini ia idamkan. Kuliah jurusan bidan lalu memperoleh pekerjaan yang lama di impikan adalah suatu kebahagiaan tersendiri baginya. Akhirnya cita-cita mulia yang ia ukir sejak lama kini akan menjadi rutinitas kesehariannya. Bertemu dan menolong ibu hamil yang akan melahirkan, lalu menggendong bayi yang baru lahir ke dunia adalah kebanggaan yang kini ia syukuri.
Lengkap sudah
impian Dea jika keinginannya menikah muda dan memiliki pendamping pun bisa
terwujud. Usia 23 tahun dan kuliah yang telah usai harusnya sudah mampu
mengantarkannya kepelaminan. Namun siapa pangerannya kelak... masih menjadi
tanda tanya besar dibenaknya. Hmm.. akankah lelaki santun nan sholeh yang
pernah ia temui itu? Sosok yang selalu saja menjadi buah bibir teman2nya ketika
tengah berkumpul atau bercanda. Bahhkan mereka selalu mengatakan kalau sosoknya
adalah calon suami idaman.
“Itu ustadz Ce’Gu
namanya, calon suami idaman, baik, sholeh, pintar dan guru ganteng. Kalaulah
dia nanti yang jadi pendamping aku, pastilah aku adalah wanita yang paling
beruntung dan bahagia” ucap Rosma salah satu teman Dea ketika mereka tengah
berkumpul. Ucapan itu tak hanya muncul dari bibir gadis itu, tapi dari hampir
semua teman2 Dea. Apalagi jika tiba2 mereka berpapasan dengan sosok santun itu
. Dea yang memang tengah berada diantara teman-temannya hanya tersenyum sembari
berucap “Allah... jika dia yang terbaik, dekatkanlah. semoga lelaki sholeh itu yang akan menjadi
pendamping hidupku kelak...Aamiin” do’anya dalam hati.
Hanya sekali
bertemu muka, namun Dea tak yakin lelaki itu mengenalnya. Bahkan Dea pernah
mendengar kabar, bahwa diantara salah satu temannya ada yg akan dijodohkan
dengan Ce’Gu. Dea hanya pasrah dan berdo’a, “insyaAllah kalau jodoh pasti
bertamu” batinnya dalam hati. Ia memang tak kenal dekat dengan lelaki santun
itu. Dea hanya tahu dari Cerita teman-temannya hingga membuat Dea seolah sangat
mengenali nya. Dea juga pernah mencari tahu tentangnya melalui FB, namun ia tak
berani menambahkan kedaftar teman. Biarlah perasaannya ia pendam dan cukup
Allah saja yang tahu. Mama Dea pun tak kalah khawatir dengan anak gadis
kesayangannya . Mama merasa sudah waktunya Dea menikah dan bahagia bersama
jodohnya. Namun Dea tak pernah sekalipun bercerita kepada mama tentang
keinginannya untuk segera menikah. Sebab Dea tahu mama tak akan setuju jika
anak gadisnya menikah dengan lelaki yang berbeda suku dengan mereka. “Ingat ya
De.. mama hanya ingin anak mama menikah dengan orang yang sesuku dengan kita”
itulah kata2 mama tiap kali mengingatkan Dea tentang lelaki yang pantas untuk
dijadikan menantu mama.
Satu hal yang
kadang membuat Dea khawatir adalah kebiasaan keluarga besarnya untuk
menjodoh-jodohkan. Dea sendiri telah mendengar pengakuan kakak perempuannya
untuk menjodohkan Dea dengan lelaki yang sangat Dea kenali sifatnya. Dea cukup mengenal pribadi lelaki yang akan
dijodohkan dengannya karena lelaki itu masih saudara dari suami kakak perempuan
Dea. Alhasil Dea mampu memberikan penilaian terhadap pribadi serta
sifatnya.
“Doakan aja ya
ma... insyaAllah.. Dea akan menemukan calon sendiri. “ ucap Dea dengan lembut
tiap kali mama memintanya untuk lebih mengenali lelaki yang dijodohkan
dengannya. Dea berusaha menutupi kekhawatiran wanita hebat yang sangat ia
sayangi dan telah membesarkannya itu. Dea hanya ingin jodoh yang benar-benar
bisa menjadi imam yang baik, yang kelak bisa menuntunnya dan anak2 ke surga.
Namun Dea sadar
untuk mendapat jodoh yang baik tentu Dea juga harus memperbaiki diri. Melihat
keponakan2 nya yang semakin terlihat
anggun dengan pakaian longgar tak ayal membuatnya iri dan ingin seperti mereka.
Dea ingin kembali mempelajari agamanya. Ia baru menyadari tentang ketidak
tahuannya akan banyak hal. Belum benar2 paham mengapa keponakan2 nya selalu
mengingatkan agar Dea tak pacaran. Mereka selalu ingin agar Dea menutup aurat
dengan benar.
Dea memang telah
berkerudung sejak lama, tapi hanya sekadarnya. Tetap saja masih mengenakan
jins, dan atasan ketat. Tetap saja hanya berkerudung sesukanya dan tidak
terulur menutup dada. Bahkan Dea hanya berkerudung jika keluar rumah yang agak
jauh saja, jika dirumah atau dilingkungan rumah Dea jarang sekali berkerudung.
Jauh berbeda dengan Mutia salah satu keponakan yang ia kagumi akhlaknya. Mutia
selalu mengenakan rok panjang dan tak pernah lagi terlihat ada jins dilemari
bajunya. Gamis dengan berbagai warna seolah menjadi koleksi tersendiri baginya.
Kerudung yang dibiarkan terulur membuat keponakannya itu terlihat anggun dan
santun.
Dea pun ingin
begitu. Menjadi wanita baik dan dekat dengan Allah. Akhirnya sedikit demi
sedikit Dea mulai merubah kebiasaannya. Kini ia semakin rajin membaca
Al-qur’an. Bahkan Dea bertekat untuk bergabung dalam komunitas ODOJ (One Day
One Juz). Ia ingin membiasakan diri membaca qur’an disetiap harinya. Demi
meraih cintanya Allah, ia relaa meninggalkan kebiasaan lamanya. Baju-baju
cantik nan mungil yang pernah ia beli dan ia pakai kini satu persatu ia
singkirkan dan menggantinya dengan gamis serta berbagai jenis rok panjang. Kerudung
berbahan paris tak lagi menjadi koleksi baginya. Dea lebih senang membeli
kerudung yang tebal hingga terhindar dari bahan yang transparan atau tipis.
Kini Dea jadi rajin
mengikuti majelis-majelis ilmu yang ada dilingkungan rumah bersama beberapa
orang temannya. Kesibukannya sebagai
seorang bidan tentu tak menghalanginya untuk mencari cinta serta ridhonya
Allah. Bahkan bersama ke dua sahabatnya yang berada jauh darinya karena memang
mereka berbeda kota yaitu Kalyla dan Eny
merekapun bertekad menghafal Al-qur’an walau sedikit2. Dan yakin bahwa dengan
niat yang baik InsyaAllah akan dimudahkan.
Seiring berjalannya
waktu, kini Dea benar telah berubah menjadi sosok wanita muslimah yang
insyaAllah terus berusaha untuk sholehah. Bahkan kalyla sahabatnya, sangat
mengagumi perubahan Dea. Kalyla adalah salah satu dari ke enam sahabat Dea
sejak SMA dulu. Saat ini Kalyla pun juga sedang belajar untuk taat kepada
Allah, masih jauh dari kata sholehah. Dan ia sangat senang karena akan
bertambah lagi sahabat yang akan saling memotivasi dalam kebaikan, dalam
ketaatan menuju Ridhonya Allah. Bahkan sekarang, eny, viina, dan Ocy pun tengah berusaha untuk belajar lebih taat
kepada Allah begitu juga Ross dan Mita. Meski mereka jauh, tapi komunikasi
diantara mereka tak terputus walau tak seintens dulu ketika masih SMA. Saat
pertama kali Dea bercerita dengan kalyla tentang perubahannya berjilbab syar’i,
Kalyla sungguh sangat senang.
“Ante.. jadi
sekarang kalo dirumah ante pakai kerudung
ya??” tanya kalyla antusias saat membaca curhatan Dea melalui Inbox fb.
“Alhamdulillah
pakai teh” ucap Dea singkat namun mampu membuat Kalyla meneteskan air mata.
Betapa tidak, untuk sekadar berkerudung dirumah dalam rangka berjaga-jaga agar
ketika tiba2 ada non muhrim masuk rumah tak lagi membuat kita sibuk mencari
kerudung memang bukanlah perkara mudah. Sungguh Kalyla pernah merasakan
beratnya melewati ujian2 itu. Dari ledekan orang2 terdekat, tatapan sinis ,
kepanasan dan Alhamdulilllah dengan niat karena Allah semua itu bisa dilewati.
Dea pun akhirnya merasakan hal yang sama. Mungkin bentuk ujiannya saja yang
berbeda. (utk taat sama perintah Allah itu gak gampang ya.. hehe. Ayo
genk...!!!yang lainnya cobain,bismillah deh,, meski harus berproses. Gpp.. )
Kalyla adalah salah
satu sahabat yang sering jadi teman curhat Dea. Bahkan tentang sosok lelaki
yang kini Dea kagumi. Kalyla sangat antusias saat membaca Chat Dea via Inbox
FB. Dea mengaku bahwa kalau laki2 itu berani melamar, maka Dea sudah sangat
siap untuk melangkah kepelaminan.
“Emang dia mau
ngajak ta’aruf yaa te, cerita donk..?”
“Ante sih
berharapnya gitu teh... Dia guru. Sholeh InsyaAllah. Temen ante bilang calon suami idaman tu... jadi ante
Cuma berdoa dalam hati. Ante bilang pengen dia jadi pendamping hidup, ante
pernah nyebut namanya dalam do’a. Ehh.. tiba-tiba 2 hari yang lalu bidan tempat
ante kerja pengen kenalin ante sama dia. Bidannya minta izin kasi nomr hp ante
ke dia. Dia memang lagi cari isteri. Dia udah pegawai. Tapi belum ada kabar sih
dia hubungi ante. Cuma berdo’a aja, Jika dia yang terbaik, dekatkanlah. Bantu
do’a ya teh... semoga aja dia punya niat baik ngelamar ante. Dia rajin sholat
InsyaAllah.. J hehe. Kalau mau buka Fb nya, buka aja CE’Gu.”
Kata2 Dea membuat
Kalyla terkagum-kagum. Bahkan Dea tak sungkan menyebutkan nama lelaki yang kini
ia kagumi itu. Yaa namanya CE’Gu . Kalyla kaget saat membuka nama lelaki itu
melalui FB nya. Ternyata Kalyla sudah berteman dengan CE’Gu sejak lama di FB
namun Kalyla sama sekali tak mengenali nya. “Hmm.. sungguh Aneh...” Batinnya.
Cita-cita Kalyla
yang ingin sekali menjadi seorang penulis membuatnya cukup aktif menulis di
Blog. Ia pun memiliki beberapa akun FB yang digunakan untuk menulis namun menggunakan nama Pena.
Dengan akun yang berbeda bahkan Dea sendiri tak mengetahui akun itu, Kalyla
mencoba menambah nama CE’Gu kedalam daftar temannya serta mencoba mengirim
pesan perkenalan. Ternyata CE’Gu cukup aktif di FB sehingga membuat Kalyla lebih
mudah mencari tahu tentang sosok yang dikagumi oleh sahabatnya itu. Entah
mengapa hati kalyla seolah terpanggil untuk mencoba ikut menjodohkan mereka.
Meski sebenarnya kalyla sangat sadar bahwa secara etika sikapnya salah. Yaa..
harusnya yang menjodohkan itu adalah yg sudah menikah. Tapi, dengan mengucap
Bismillah, dengan niat karena Allah, akhirnya kalyla tetap melanjutkan misinya.
Menurutnya kalau memang jodoh ya Alhamdulillah, dan kalau tidak juga tak
mengapa...J. Yang penting untuk saat itu Dea sahabatnya sama sekali tidak
boleh tahu tentang misinya. Namun kalau berjodoh, Kalyla berjanji didalam hati
untuk mengakui perbuatannya itu kepada Dea suatu hari nanti.
Kalyla pun
mengobrak-abrik foto profil CE’Gu di FB (Maaf yaa bg Rid, fotonya tetap rapi
kan.. hehe), dan dari sanalah Kalyla mulai mengetahui tentang aktifitas lelaki
itu. Sekilas CE’Gu memang terlihat baik, beliau adalah seorang guru, dan semua
aktifitas yang diposting di FB merupakan aktifitas yang positif. Satu lagi yang
membuat Kalyla semakin yakin adalah ketika ternyata CE’Gu juga berteman baik
dengan kakak laki-laki Dea. Ternyata
mereka bersahabat.
Setelah beberapa
kali berkirim pesan dengan basa basi yang memang sangat basi membuat Kalyla tak
sabar untuk to the point saja. Kalyla
memang punya tujuan tertentu. Kalyla berniat menjodohkan mereka tanpa
sepengetahuan Dea. Ia ingin mencoba mencari tahu tentang perasaan CE’Gu
terhadap Dea. Ternyata CE’Gu juga mengenali Dea. Bahkan menurut cerita CE’Gu,
Kalyla adalah orang yang kesekian kalinya mencoba menjodohkan nya dengan Dea,,
namun CE’Gu belum bergeming. Awalnya CE’Gupun agak ragu dengan semua ucapan
Kalyla. Namun kalyla tetap berusaha meyakinkan hingga akhirnya CE’Gu mulai
yakin dan berusaha menjawab semua pertanyaan kalyla. Karena pengakuan CE’Gu
yang terlihat sangat jujur membuat Kalyla semakin yakin untuk menceritakan
tentang sahabatnya itu kepada CE’Gu.
Akhirnya niat baik
Kalyla tak sia-sia. CE’Gu meminta nama lengkap Dea yang digunakannya di FB. CE’Gu
mulai berniat menambahkan Dea kedaftar temannya. Dan akhirnya merekapun
berteman. Diawali dengan kenalan biasa, yang akhirnya membuat CE’Gu yakin bahwa
Dea adalah wanita baik-baik dan sangat apa adanya. Ce’Gupun mencari informasi
tentang Dea melalui kakak laki2 Dea yang juga ternyata adalah sahabatnya. Saat
Dea menceritakan tentang pertemanan barunya dengan CE’Gu melalui INBOX FB,
Kalyla berusaha sekaget mungkin meskipun sebenarnya ia tak kaget sama sekali.
“Teh Ce’Gu tambah
ante sebagai teman di FB. Teteh gg ada cerita kan tentang ante cerita ini? Kok
pas banget dia ajak berteman? Senengnyaaa... semoga aja ya teh dia mau melamar
ante,, hehehe.” Ucap Dea melalui inbox FBnya.
“Wah... confirm lah
te... Teteh kira kalian udah berteman lhoo. Oya, Te2h doain ante lho pas duha
tadi. Semoga berjodoh... J” jawab Kalyla bahagia.
“Hehe..
Alhamdulillah teh, semoga udah ada jalannya ya...J makasih ya teh do’anya. Semoga
Allah berikan yang terbaik untuk kita. Ante juga insyaAllah akan do’akan teteh” Inbox Dea membuat Kalyla
berusaha menutupi agar Dea tak curiga. Dan Kalyla berhasil walaupun sebenarnya
ia sangat yakin semua nya terjadi atas
izin Allah. Kalyla hanya dijadikan Allah sebagai salah satu perantara saja.
Saat itu Dea benar2 bahagia. Dan tentu Kalyla yang berada jauh dari Dea juga
ikut merasa bahagia.
Beberapa waktu
kemudian akhirnya muncul kabar dari Dea bahwa CE’Gu menyatakan keinginannya
untuk serius kepada Dea melalui kakak Laki2 nya . Saat itu Dea sempat cerita
bahwa mungkin langkah mereka akan sulit karena ternyata suku mereka berbeda.
Tentu saja mama Dea tak akan setuju. Tapi kakak laki2 Dea selalu meyakinkan
bahwa mama akan menjadi urusannya. Kakak laki2 Dea lah yang akan menjelaskan
kepada mama secara perlahan tentang niat baik sahabatnya itu. Tugas Dea
sekarang hanya memperbanyak do’a, shalat malam dan istikharah agar Allah
memberikan pilihan yang tepat dan jalan yang penuh dengan kemudahan. Dea juga
dinasehati oleh kakaknya agar selalu menjaga interaksi, meskipun sebenarnya Dea
memang sangat jarang berinteraksi dengan Ce’Gu. Dea sangat menginginkan
pernikahan yang penuh berkah.
Setelah pulang dari
ibadah Umroh bersama ibunda tercintanya, akhirnya CE’Gu membuat keputusan untuk
datang melamar Dea dan berniat untuk segera menikahinya. Niat baiknyapun
dimudahkan oleh Allah, karena ternyata mama Dea berubah pikirian. Kini bagi
mama berbeda suku bukan lagi suatu hal yang harus dipermasalahkan, tapi ada hal
yang lebih penting dari itu. Mama percaya hanya lelaki yang baik agamanya,
berakhlak mulia, santun dan bertanggung jawablah yang pantas mendampingi anak
gadis nya.
Beberapa bulan
setelah lamaran, akhirnya keduanya dipersatukan oleh Allah dalam ikatan suci
pernikahan. Ribuan kalimat suci tak mampu Dea jabarkan mewakili rasa syukurnya
dan kekaguman pada sang kuasa. Lelaki yang ia kagumi bahkan juga dikagumi oleh
banyak teman2nya pada akhirnya Allah
pilih menjadi pendamping hidupnya. Inilah pelajaran berharga yang ia dapatkan.
Tepat dihari Senin tanggal 18 Januari 2016 waktu yang menjadi saksi
pernikahannnya. Di dalam setiap tahajjud keluarlah satu doa dari tiap rintihnya
pada Allah agar mendapatkan pendamping sholeh dunia akhirat untuk mengarungi
jalan hidup bersama penuh kasih sayang karena Allah. Dan akhirnya penantian
yang tak pernah ada hentinya terasa tak sia-sia. “Innallaha ma’a ssobiriin” bukankah Allah
bersama orang-orang yang sabar??
Namun ada yang
kurang dimoment bahagianya. Ke enam sahabat yang berada jauh darinya itu tak
dapat hadir. Sebenarnya mereka ingin sekali menyaksikan pernikahan Dea, tapi
mereka semua harus menerima kenyataan pahit akan kondisi kantong yang kurang mendukung. Bahkan saat Dea
bertanya tentang kehadiran sahabat2nya, tak ada satupun yang menyatakan tak
dapat hadir karena sungguh mereka tak ingin Dea kecewa. Mita yang juga seorang
Bidan ingin sekali bisa hadir bahkan sudah mengambil cuti. Saat ia tahu bahwa
tak ada yang bisa pergi, terpaksa ia mengurungkan niatnya (Gak mungkin juga kan
pergi sendiriiiii...).
Sehari setelah
pernikahan Dea, barulah ucapan dari Kalyla hadir. Ternyata Kalyla tak hanya
memberikan ucapan selamat tetapi juga
sebuah pengakuan. Dan pengakuan itu dibalut dalam sebuah cerita indah agar Dea
sahabatnya tak marah. Sungguh Kalyla merasa bersalah, namun kalyla juga sangat bahagia karena ia yakin semua
sudah diatur sedemikian indahnya oleh Sang Maha Kuasa. Sekali lagi Kalyla hanya dijadikan Allah sebagai salah
satu perantara dalam penyatuan cinta mereka. Kalyla sangat berharap agar Dea
mau memaafkannya. JJJ
“Sekian”
“Antee....
Alhamdulillaah... bersyukur bangettt.. akhirnya semua tak sia2. Sungguh Allah
menunjukkan kemaha kuasaanNya. Jodoh benar2 tak akan kemana. Hhihi. Semoga
Sakinah Mawaddah Warahmah senantiasa Allah hadirkan dan bahagia sampai kesurga
Aaminn ya RABB. Oh yaa.. cerita diatas mungkin tak semua sama persis dengan
yang ante alami, tapi kisah didalamnya nyata dan sebagai bentuk pengakuan
Kalyla. Maaf yaa..Kalyla termasuk salah satu yg ikut2 jodohin kalian... bukan
teteh lho ya, tapi Kalyla,hehe. Semoga ante gak marah J. Kalo Jodoh emang
gak akan kemana kannnn... Kisah ini sebagai bentuk hadiah dari Teteh juga yang
lainnya. Maaf banget, very-very sory and afwan jiddan.. kami tak bisa datang.
Jujur teteh sedih pas nulis ini..karena sahabat terbaik nikah tapi kami malah
gak ada yang bisa datang. semoga persahabatan kita kekal selamanya yaa..
insyaAllah sampai kesurga. Aamiin...
Ini pesan dari mbak
Asma Nadia, (seperti biasaa.. ngutip dibukunya.. hehe)
“Syukuri hari hari
pengantin yang Allah berikan. Optimalkan setiap saatnya dengan kebahagiaan.
Namun, disisi lain pastikan sebagai
pasangan, kita tetap bersandar kepada Allah. Karena itu adalah sebaik-baik
sandaran yang tak pernah meninggalkan. Selalu berdo’a semoga sakinah menjadi
warna dalam kehidupan baru ante.. aamiin.”
Oh ya ada pesan
Rasulullah ni.. (pesan utk kita semua)...
“Ingatlah aku telah memberitahukan kalian
tentang isteri2 kalian yang akan menjadi penduduk surga. Yaitu yang penyayang,
banyak anak, dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya. Yang ketika dia
menyakiti suaminya atau ketika dia disakiti maka dia segera datang kepangkuan
suaminya, mengambil tangan suaminya kemudian dia berkata: “Demi Allah aku tidak
bisa memejamkan mata sebelum engkau meridhoiku” ( Dihapalin ya..hehe semoga
menjadi isteri yang sholehah aamiin.. )
Jangan lupa doakan
kami yang masih menunggu sang pangeran datang.. haha... InsyaAllah. Oya satu
lagi, jangan sering2 uploud foto berdua ya, nanti taroo yg lainnya ngeliat pada
nutup mata, soalnya pada ngiri. Hehe.(Justkidd)
Sayaaaaaaaaaaaaaaaangggg
antee... semoga bahagia selalu ya. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar