Kisah nyata yang begitu Nikmat
Kata sebagian orang, hidup menumpang
dirumah orang itu gak enak. Tapi kalau kata aku dan kedua sahabatku, asyik2 aja
kok. Kalau dinikmati, hhehe. Banyak hal yang kita gak tau jadi tau. Yang males,
lama2 jadi rajin. Missal dulunya males banget beres2 rumah, tapi setelah hidup
dan menumpang dirumah orang, jadi rajin bangeet. Yang dulunya gak bisa masak,
karena terpaksa harus bantuin orang rumah masak, ehh alhasil jadi pinter masak
juga. Biasanya gak bisa nyuci, karena kebiasaan dicuciin ama mama, tapi kini
harus nyuci sendiri, malah harus ditambah dengan cucian semua o-rang yang
tinggal dirumah. Waahh,, bayangin aja kalau dirumah itu ada 6 atau 7 orang,
gempor juga tuh tangan ngucek. Iya kalau ada mesin cuci, kalau kagak..???
Gak hanya itu, waktu untuk bermain diluar
juga gak seluas ketika dulu masih sama ortu. Mau pulang jam berapa aja udah
biasa. Palingan mama marahnya sebentar terus baik lagi. Nah,, kalau numpang
dirumah orang gamana coba?? Kalau aku takut banget,,, lho?? Ya iyalah, sekolah
belum kelar, malah diusir. Jangan donkkkk.@@
Kalau ditanya kenapa milih menumpang
dirumah orang? Kenapa gak ngekos ajaa?? Sebenarnya dari lubuk hati yang paling
dalem, pengen banget in the kost. Tapi, pada kenyataannya gak bisa karena gak
punya biaya. Akhirnya pilihan terakhirlah yang bertahan. Menumpang.
Teman, hidup menumpang itu gak enak lho,,,
tapi nikmat. Yo kalau dinikmati. Halahhhh^_^). Yang jelas hikmahnya kita jadi
lebih bisa mengatur waktu. Dulu merasa begitu kesal ketika melihat teman2 bisa
jalan sesukanya kemana aja. Tapi kini, aku malah merasa beruntung karena gak
terlalu banyak nyia2in waktu buat hal2 yang gak penting. Entah apa jadinya
kalau dulu aku ikutan gaul kayak teman2ku itu. pada dasarnya aku juga wanita
normal. Ingin juga punya pacar seperti mereka. tapi kenyataanya aku tak
memiliki kesempatan untuk hal itu karena tak memiliki waktu luang. Kerjaan kami
(aku dan ke dua sahabatku itu) hanya sekolah, pulang kerumah, masak, nyuci,
nyetrika, beres2 rumah dan bla…bla..bla..^^ bahkan kadang sedih juga, karena
waktu belajarpun hanya sedikit. Itulah sebabnya kenapa kami tak terlalu
berprestasi disekolah (Alessaaann, heheh)
Pernah
aku menangis tersedu sedu dikamar (gk sampai guling2 sih,, hhihi) karena iri
melihat beberapa orang teman sekelasku ikut berbagai perlombaan. Bahkan mereka
begitu bahagia ketika berhasil memenangkan lomba. Dan aku?? Hanya bisa
tersenyum. Yaa,, hanya tersenyum meskipun agak dipaksa dan mencoba untuk ikut
bahagia melihat keberhasilan mereka.
Mana
mungkin aku bisa seperti mereka, yang waktunya hanya untuk belajar dan belajar.
Sementara aku beda banget. Waktu yang kupunya hanya untuk mencuci. Menyetrika,
masak, menyapu, bantuin tante berbisni catering dll… bahkan tidurpun terkadang sedikit. Hiksss,,,
(menyedihkan bukan??)
Tapi,,
tetap aja nikmat. Benar2 nikmat kalau dinikmati. Meskipun begitu aku masih
terbilang beruntung, karena bisa sekolah bahkan sampai kuliah. Semua itu karena
aku dipercaya menjadi pembantu rumah tangga.. (gitu aja bangga!!!! Hahahaa).
Yaa…
menjadi pembantu rumah tangga memang bukan perkara mudah Lho. Harus ekstra
sabaaarrrr. Nah inilah salah satu himahnya. Aku jadi bisa mengatur perasaan dan hati sedemikian
rupa. Yang jelas harus menebalkan telinga juga kalau pas dimarah. Hmm,, bahkan
aku harus sabarrrr banget meski kadang
harus meneteskan air keringat, ehh air mata maksudnya. Tapi inilah perjuangan.
Namanya juga mau nuntut ilmu,, perkara yang wajib memang harus dikejar
(uhuggg…uhug..) meskipun harus menumpahkan keringat dan air mata dan itu
berlangsung selama aku sekolah SMA sampai aku kuliah.
Aku
tak memiliki banyak waktu untuk mengikuti kegiatan2 diluar kuliah. Yaaa… karena
aku selalu pulang kerumah saat kuliah berakhir. (Huhh,, benar2 menyedihkan..
tapi tetep aja NIKMAT. HHEHEH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar