Cerita Tentang Naila
Trauma yang masih menghantui jiwa Naila
membuatnya terus menghindar ketika ada lelaki yang mendekatinya. Bahkan sampai
pada usia 23 tahun, sudah 5 lelaki yang datang untuk meminangnya namun semua ia
tolak. Ia tetap berusaha menyibukkan diri dengan aktifitasnya sebagai seorang
bidan. Waktunya benar-benar ia habiskan di rumah sakit praktek bersalin tempat ia bekerja.
Semua berawal ketika ayah tirinya hampir
saja menodainya. Berlanjut saat lelaki yang ia cintaipun melakukan hal yang
sama, bahkan telah berani merenggut kegadisannya dengan paksa. Karena itulah ia
berusaha untuk tidak membuka diri dengan lelaki manapun. Baginya semua lelaki
itu sama saja biadabnya. Hingga pada akhirnya ia bertemu kembali dengan lelaki
yang pernah menorehkan kekecewaan yang begitu mendalam bahkan masih membekas
sampai saat ini. Betapa tidak, Aldy sang pujaan
hatinya itu benar-benar telah menggoreskan luka yang tak terperi dilubuk
hati Nai.
“Nai.. sungguh aku masih mencintaimu
bahkan sampai detik ini tak berkurang sedikitpun. Aku akan bertanggung jawab
atas semua yang kulakukan padamu” Ucap Aldi bebrapa waktu yg lalu ketika mereka
bertemu untuk pertama kali setelah bertahun-tahun lamanya. Ketika itu mereka
sama-sama mengikuti acara bakti sosial. Nai hanya tertunduk menahan air mata yang
hampir saja jatuh. Lelaki yang kini berdiri dihadapannya bukan lagi Aldy yang
dulu. Setelah 5 tahun lamanya tak bertemu, dan kini lelaki yang ada
dihadapannnya benar-benar telah berubah 180 derajat. Naila tak bisa menepis
perasaannya terhadap Aldy cinta pertamanya ketika SMA dulu.
Kisah cinta remaja yang hanya bertahan 2
hari itu tiba-tiba kembali membayang diingatannya. Yaa.. Nai pernah menjadi
kekasih Aldy meski hanya bertahan 2 hari. Jika mengingat kejadian beberapa
tahun itu, nai benar-benar trauma hingga membuatnya membenci semua lelaki yang
ingin mendekatinya.
Namun Nai sempat juga bertemu dengan seorang
pria diacara Bakti Sosial itu. Pria yang telah meluluhkan hati Nai bahkan sedikit
demi sedikit telah mengubah pemikirannya bahwa tidak semua lelaki berhati
bejat. Yaa.. namanya Luky Ardian
Hafiz. Nai baru sadar bahwa pria yang baru ia kenal itu
adalah sosok yang sangat menghargai dan memuliakan wanita. Bahkan untuk sekedar
menyentuh dalam keadaan terpaksapun dengan bijak ia hindari.
Hal itu terbukti saat seorang teman Nai
yang juga mahaiswi kebidanan, jatuh pingsan dihutan ketika mereka berniat mengambil air di sungai. Sungai yang cukup jauh dari
lokasi perkemahan membuat mereka harus menelusuri hutan terlebih dahulu. Seekor
Ular kecil yang tampak gesit langsung saja menghembuskan racun jahatnya kearah
betis Indah
teman Nai. Nai benar-benar kebingungan , namun tiba2 saja Luky hadir diantara mereka. Pria itu
tampak sigap memberi pertolongan ketika melihat Indah
telah terjatuh diatas tanah dalam kondisi lemah tak berdaya.
Ia meminta Nai menekan betis atas Indah
agar Racun tak menjalar lebih jauh. Iapun langsung menelepon salah seorang
temannya untuk memberikan pertolongan. Dengan cepat pula ia mengeluarkan sapu
tangan dari saku celana dan langsung mengikatkan diatas betis bekas semburan
ular itu. Nai mengamati dengan seksama pria yang saat itu berada dihadapannya.
Terlihat jelas kehati-hatiannya hingga sedikitpun tak menyentuh betis Indah. Ia hanya sesekali memandang
wajah Nai saat menanyakan pristiwa yg terjadi. Ia terus saja menundukkan
pandangannya, atau sekedar mengalihkan pandangan kearah lain. Hati Nai
tersentuh, ingin rasanya mengenal sosoknya lebih dekat. Namun Nai tak kuasa
karena kesopanan dan ketaatan yang terpancar melalui kepribadian lelaki itu
membuat Nai ragu untuk sekedar mendekatinya. “siapa lah aku ini? Wanita yang
tak mampu untuk sekedar menjaga kesucian diri. Wanita kotor yang jelas terkesan
murahan. Tak pantas rasanya meski hanya untuk sekedar dekat apalagi bisa
mengenalnya lebih jauh.” Batin Nai sambil sesekali menyeka air matanya.
(huaaaa... sepertinya kisahnya belum selessai alias BESAMBUNG.... )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar