Tulisan Derry Oktriana
Seorang laki-laki menginginkan calon istri yang baik MASA LALUNYA, sedangkan
Seorang laki-laki menginginkan calon istri yang baik MASA LALUNYA, sedangkan
Seorang
perempuan menginginkan calon suami yang baik MASA
DEPANNYA
Nah, bagaimana
menurut pendapat kalian? Jika masih belum cukup paham, monggo dibaca ulang
opini tersebut. Keduanya memiliki maksud dan tujuan yang sama, yaitu mengenai
calon pendamping hidup dan kehidupan. Namun ada perbedaan yang sangat kontras
disana, yaitu antara dua masa yang tentu saja berbeda. Karena masa lalu adalah
masa dimana segala hal, baik itu menyenangkan maupun menyedihkan ‘telah’ terjadi. Sedangkan masa depan adalah masa
dimana segala hal, baik itu menyenangkan maupun menyedihkan ‘belum’ terjadi. Layaknya seorang ulama pernah
berkata, “Sesuatu yang jaraknya paling jauh adalah masa
lalu, karena sedetikpun kita tak akan mampu kembali kepadanya”. Lalu
bagaimana? Apakah ini semua adil untuk para perempuan? Mari kita lanjutkan
pembahasan ini dengan sebuah paparan yang telah aku olah dari sebuah percakapan
dengan seorang laki-laki. Sehingga kita sebagai kaum Hawa dapat mengetahui
secara langsung sudut pandang dari seorang makhluk yang menyebut dirinya kaum
Adam ini.
Aku memulai
percakapan itu dengan sebuah salam melalui bbm, lalu dilanjutkan dengan membuka
topik yang agak kontroversial menurutku. Setelah menunggu beberapa lama, aku
menerima jawaban yang cukup panjang darinya. Oiya, sebelumnya biarkan aku
memperkenalkan laki-laki ini. Dia bernama Okto
Pranadhipta Wibowo, teman sekolahku saat di bangku SMP dan SMA. Ia
pernah sama-sama berjuang sebagai aktivis jurnalisme maupun fotografi denganku.
Jadi, dia termasuk orang yang selalu mengeluarkan opini-opini yang berkualitas
menurutku. Baiklah, kita simak penuturan dari makhluk Adam ini :
“Ya rata-rata
sih emang gitu kenyataannya, sad but true. Si
laki-laki gak sadar kalau nanti di masa depannya dia pengen ketemu perempuan
yang masa lalunya baik. Padahal itu semua harus dia mulai dari diri dia
sendiri, buat ngejaga perempuan yang pernah deket sama dia dari hal-hal yang
bakal ngebuat masa lalu perempuan itu jadi kurang baik. Kebanyakan laki-laki
sadarnya telat, yang seharusnya dari masa puber mereka udah mikir kesitu, tapi
justru mereka ngedahuluin nafsu, gak mikir long-term cause nya bakal gimana. Ya
emang susah sih kalo masa puber buat laki-laki tapi gak ngedahuluin nafsu. Dan
hal itulah ironisnya. Hal yang laki-laki inginin di
masa depan justru laki-laki juga yang ngerusaknya di masa lalu. Kalau
perempuan pengen laki-laki bermasa depan baik, ya wajarlah. Dan emang udah
kewajiban laki-laki yang ingin berkeluarga, ngeusahain buat punya masa depan
terbaik.”
Well done,
lumayan panjang jawaban dari teman lama satu ini. Sengaja aku membaca tanggapan
dari dirinya berulang-ulang sebelum aku membalas kembali jawaban darinya.
Setelah beberapa saat berselang, aku katakan padanya :
“Cakep
jawabannya. Jadi sebejat-bejatnya pria yang serius
berumah tangga, dia bakal tetep pengen perempuan yang baik buat jadi istrinya
kan? Dan tentunya ibu yang baik buat anak-anaknya. Tapi mereka gak
nyadar kalo perempuan jadi rusak juga karna ulah mereka. Mungkin kadang nyadar,
tapi selagi ada yang bisa dimanfaatin di depan mata, kenapa enggak. Trus gimana
dong? Paradigmanya sekarang tuh gini, laki-laki yang pengen dapetin perempuan
dengan masa lalu yang baik, mungkin dia emang berkemungkinan besar bisa dapetin
yang mereka mau, bisa aja dengan cara mereka belajar buat berubah jadi lebih
baik. Tapi sayangnya, perempuan yang udah terlanjur masa lalunya gak baik, mau
dia berubah lebih baik gimana pun juga, seolah-olah tetep gak layak buat
dapetin laki-laki baik. Dan gak bisa dipungkiri, yang
jadi korban tetep cuma 1 pihak yaitu perempuan, karna kehormatan gak
bisa diulang 2x kan? Dan penyiksaan batin saat menutupi hal itu semua dari
suami sah nantinya pasti sangat menyakitkan. Aku tuh kepikiran banget abis baca
bukunya Felix yang #UdahPutusinAja, di awal bukunya udah ngebahas masalah
perempuan yang kehormatannya diambil trus ditinggal gitu aja ma pacarnya. Dan
dari angka-angka statistik mengenai tingkat hubungan seks pra-nikah yang di
paparin dalam buku itu nyeremin banget. Dulu aku cuma stuck sampe masalah
perempuan2 yang diperkosa trus masa depannya jadi rusak. Tapi setelah baca buku
ini, kayak mendadak keubah mindsetnya, ternyata yang
kehilangan kehormatan atas nama cinta juga banyak banget. Yah atas nama cinta
bullshit mereka itu.”
Ternyata, balasan
jawaban dari aku juga gak kalah panjang ya. Hehe. Sekarang disimak lagi ya
jawaban dari si Okto :
“Nah iya makanya
dari dulu juga orangtua udah banyak yang bilang, laki-laki itu egois. Dan
mungkin karna diomongin gitu, laki-laki jaman sekarang mindsetnya jadi otomatis
egois. Ya iya sih, nyadar mungkin. Cuma si laki-laki di kontrol dengan nafsu
yang ber-mindset ‘kalau gak long-last tapi belum
ngapa-ngapainin si perempuan bakal sia-sia nih pacaran, kan mumpung si
perempuan lagi cinta sama kita’. Kalau untuk gimananya sih, aku coba
bikin mindset ke diri sendiri mulai dari beberapa waktu lalu sesuai quote ‘every saint has past and every sinner has future’. Masalah
masa lalu kesampingin ajalah, sekarang tinggal ngeliat gimana orang-orang
ngehadapin masa sekarang dan masa depannya. Dan itulah para anak-anak
masa puber yang missleading arti cinta, mereka
mikirnya mereka ngelakuin karena cinta, padahal itu nafsu dan keingintahuan
aja. Yang perempuan kejebak sama kata-kata laki-laki
tentang cinta yang sebetulnya cuma nafsu.”
Well well well,
alias baiklah baiklah baiklah. Obrolan kami ditutup dengan ucapan terima kasih
dan doa untuk kebaikan masing-masing dari kita. Semoga kedepannya Allah ngasih
petunjuk berupa solusi untuk masalah-masalah tersebut. Semoga
kita makin dikuatkan dalam keistiqomahan menjaga iman ini dan tentunya
meng-Islam-kan diri lagi dan lagi. Amin. (^_^)
Ntahlah, mungkin
gak akan pernah habis kata untuk aku katakan dan yakinkan pada kalian semua
bahwa pacaran atau atribut apapun namanya itu adalah suatu
hal yang sangat berbahaya, terutama bagi perempuan. Mungkin akan banyak
yang menyepelekan tulisan dan opini ku ini, tapi
percayalah. Perempuan-perempuan di luar sana yang telah menjadi korban nafsu
yang beratasnamakan cinta ini sudah sangat banyak. Dan kalian tahu? Mungkin
dulunya mereka juga menganggap hal-hal semacam ini sepele. Namun saat mereka yang menjadi korbannya, mereka hanya bisa
meratap dan tersungkur lemas tak tahu harus berbuat apa. Untuk kita
semua, yang masih diberi limpahan nikmat atas kehormatan yang masih dijaga oleh
Allah SWT ini, marilah berusaha menjaga titipannya. Menjaga dengan menghindari
segala bentuk kemaksiatan yang dibungkus oleh indahnya cinta semu. Bersyukurlah
bagi orang-orang yang terus diingatkan tentang segala hal baik yang akan
menyelamatkannya di dunia maupun di akhirat kelak. Jangan sampai kita berbalik
arah dan mengambil jalan yang tak di ridhoi oleh Allah. Dan bagi para perempuan
yang kurang beruntung mengenai masa lalu, tenanglah, mungkin kehormatan telah luput
dari diri, namun ingatlah bahwa kita memiliki Allah yang Mahakekal. InsyaAllah,
akan saya bahas dalam tulisan berikutnya.
Dan
bagi para laki-laki yang membaca tulisan ini, tolong bantu kami para perempuan.
Bantu dengan menghormati
kodrat kami sebagai makhluk yang lemah. Sebagai makhluk yang mudah sekali
bertekuk lutut dengan buaian kata-kata manis. Mari kita menjaga bentuk
interaksi kita semua. Ingatlah bahwa kalian memiliki
kakak seorang perempuan, atau seorang adik yang juga perempuan. Bahkan lihatlah
ke diri kalian sendiri, kalian juga dikeluarkan dari rahim seorang perempuan. Sakitkah
hati kalian bila mengetahui atau paling tidak membayangkan kakak, adik bahkan
Ibu kalian diperlakukan asusila oleh orang lain lalu dibuang begitu saja
layaknya sampah? Masha Allah. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua.
Amin ya Rabb.
Akan aku akhiri
tulisan ini dengan sebuah doa untuk kita semua. Semoga
dengan diamini oleh segenap pembaca dapat menggetarkan langit dan membuka
seluruh pintu hikmah tepat ke arah kita.
Ya Allah ya Rabb, kami memulai doa ini dengan rasa syukur
penuh atas nikmat Islam yang Engkau berikan. Atas seluruh keikhlasan Rasulullah SAW yang tak kenal
lelah hingga bersimbah darah untuk memperjuangkan agama ini hingga sampai ke
dalam tiap helaan nafas kami. Jadikan kami senantiasa berada di jalan lurus menuju kebenaran, dijauhkan dari segala
kebatilan, dan benar-benar mampu menyerahkan diri kami seutuhnya kepada-Mu.
Semoga Engkau menyempurnakan nikmat-Mu atas kami semua. Membebaskan kami dari
segala bencana yang kami ciptakan dari nafsu diri ini. Serta tutupkanlah
aib-aib kami baik di dunia maupun di akhirat kelak. Ya Allah, sungguh tak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau.
Dengan segala kerendahan diri ini, kabulkanlah permohonan kami, kami memohon
dengan sangat. Amin. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar