Rabu, 27 Maret 2013

... KISAH JILBAB HATI ...



Ada seorang wanita yang dikenal taat
beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah
sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak
mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap
kali ditanya ia hanya tersenyum dan
menjawab, “Insyaallah.... Yang penting hati
dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang
yang menanyakannya maupun
menasehatinya. Tapi jawabannya tetap
sama.

Hingga suatu malam...
Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang
indah. Rumputnya sangat hijau. Berbagai
macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa
merasakan segarnya udara dan wanginya
bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih
hingga airnya kelihatan, melintas di pinggir
taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-
sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa
wanita disitu yang terlihat juga menikmati
keindahan taman. Ia pun menghampiri
salah satu wanita.

Wajahnya sangat bersih,
seakan-akan memancarkan cahaya yang
sangat lembut.

“Assalamu’alaik um saudariku.”

“Wa’alaikumsala m.. selamat datang,
saudariku,,”

“Terimakasih. Apakah ini syurga?”
Wanita itu tersenyum.

“Tentu saja bukan
saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu
sebelum Syurga.”

“Benarkah? Tak bisa
kubayangkan seperti apa indahnya syurga
jika tempat menunggunya saja sudah
seindah ini..”

Wanita itu tersenyum lagi. “Amalan apa
yang bisa membuatmu kemari saudariku?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku
menambahnya dengan ibadah sunnah.”

“Alhamdulillah. .”
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat
sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu
terbuka. dan ia melihat beberapa wanita
yang berada di taman mulai memasukinya
satu persatu.

“Ayo, kita ikuti mereka” kata wanita itu
sambil setengah berlari.

“Apa dibalik pintu itu?” katanya sambil
mengikuti wanita itu.

“Tentu saja syurga saudariku” larinya
semakin cepat.

“Tunggu.. tunggu aku..” ia berlari namun
tetap tertinggal.

Wanita itu hanya setengah berlari sambil
tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu
mengejarnya. Meski ia sudah berlari. Ia lalu
berteriak,

“Amalan apa yang telah engkau
lakukan hingga engkau begitu ringan?”

“Sama denganmu, saudariku” jawab wanita
itu sambil tersenyum.

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah
kakinya telah melewati pintu. Sebelum
wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia
berteriak pada wanita itu, “Amalan apalagi
yang kau lakaukan yang tidak aku lakukan?”

Wanita itu menatapnya dan tersenyum.
Lalu berkata,

“ Apakah kau tak
memperhatikan dirimu apa yang
membedakan dengan diriku?”

Ia sudah kehabisan nafas, tak mampu lagi
menjawab.

“Apakah kau mengira Rabbmu akan
mengijinkanmu masuk kesyurganya tanpa
jilbab penutup auratmu?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi
tiba-tiba kepalanya mengintip keluar
memandangnya dan berkata,

“Sungguh
sangat disayangkan amalanmu tak mampu
memebuatmu mengikutiku memasuki
syurga ini. Maka kau tak akan pernah
mendapatkan syurga ini untuk dirimu.
Cukuplah syurga hanya sampai di hatimu
karena niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia tertegun.. lalu terbangun.. beristigfar
lalu mengambil wudhu. Ia tunaikan shalat
malam. Menangis dan menyesali
perkataannya dulu.. berjanji pada Allah
sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

Semoga bisa diambil hikmahnya...

Tidak ada komentar: